Keluarga besar Satturia Dg Ti’no, TKW asal Makassar yang meninggal di Oman, mendesak Menakertrans segera memulangkan jenazah perempuan itu. Anak-anak Satturia sangat berduka kehilangan ibunya. “Kami mendesak Menakertrans, untuk mengupayakan pemulangan jenazah yang sudah seminggu wafat di Oman, kasihan anak-anaknya selalu sedih mengingat ibunya,” kata suami Satturia, Muhammad Nur yang ditemui wartawan, di Warkop Dg Anas, Jl Pelita Raya, Makassar, Jumat (15/7/2011).
Hingga saat ini, ia belum mendapat kejelasan dari pihak mana pun terkait rencana pemulangan jenazah istrinya dari Oman ke Indonesia. Ia baru dimintai oleh agen TKI PT Alawiyah Indah untuk mengirimkan fotokopi KTP dan Nomor Rekening Tabungan.
Nur menambahkan, saat istrinya masih hidup pernah berwasiat agar jika dirinya meninggal dunia, Satturia ingin dikebumikan di samping kuburan putrinya, di Taman Pemakaman Islam Beroanging, Makassar. Seminggu yang lalu ia mendapat kabar kematian istrinya dari PT Alawiyah Indah pada Sabtu lalu (9/7).
Nur diberitahu Satturia meninggal dunia di sebuah rumah sakit di Oman, pada Jumat (8/7), setelah sebelumnya dirawat karena menderita sakit kepala dan asma. |dtc|