
Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) membekukan kerjasama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk mencegah terulangnya peristiwa di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) IIA Pekanbaru, Riau.
“MoU dibekukan dengan BNN, karena untuk mencegah terulangnya peristiwa di Lapas Pekanbaru. Saya akan ketemu dulu dengan Kepala BNN untuk duduk bersama, agar ke depan kami punya standar operasi yang jelas,” kata Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Amir Syamsuddin saat konferensi pers, di gedung Kemenkumham Jakarta, Rabu.
Pembekuan kerjasama ini untuk kepentingan yang lebih besar, yakni untuk menjaga ketertiban di Lapas dan Rutan di seluruh Indonesia.
Amir tidak menyangkal bahwa ada pengendalian narkoba di Lapas, tapi tidak semua petugas Lapas terlibat narkoba, ujarnya.
Kementerian Hukum dan HAM tengah membentuk tim pencari fakta terkait insiden dugaan pemukulan yang dilakukan oleh Wakil Menteri Hukum dan HAM (Wamenkumham) Denny Indrayana terhadap petugas Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) IIA Pekanbaru Darso Sihombing.
Amir mengatakan bahwa Darso adalah petugas Lapas yang mendapat medali kehormatan dari Menteri Kehakiman almarhum Ismail Saleh pada tahun 1986.
Saat sidak yang dilakukan sekitar pukul 2.30 WIB tersebut beberapa orang dari tim inspeksi terpaksa memanjat pagar luar lapas setinggi satu meter. Pagar lapas saat itu dalam kondisi tergembok.
Inspeksi mendadak ini harus dilakukan dengan cepat guna menghindari narapida menyingkirkan barang bukti narkoba yang mereka miliki.
Namun karena petugas pintu utama Lapas Pekanbaru baru membuka pintu setelah lebih dari lima menit, rombongan Wamenkumham bersama Badan Narkotika Nasional ( BNN) sempat berteriak dan menggedor pintu utama lapas.
Berita penamparan juga dibantah oleh Direktur Pemberantasan dan Penindakan BNN Brigjen Pol Benny Mamoto yang ikut melakukan sidak tersebut.
“Tidak ada pemukulan, penendangan, informasi ini perlu diluruskan karena inspeksi tersebut untuk menangkap mafia narkoba yang disinyalir beroperasi dari dalam lapas dan melibatkan oknum petugas lapas,” katanya. (ant)