Kementerian Pemuda dan Olah Raga menggandeng Univeritas Airlangga untuk meneliti fenomena tawuran yang sering terjadi antar mahasiswa. Tujuannya, untuk menyelidiki penyebab utama tawuran dan mencari jalan keluar yang terbaik.
“Ada tim dari Unair yang melakukan penelitian. Bila sudah selesai, hasilnya akan disampaikan ke saya juga,” ujar Menpora Andi Mallarangeng di Kantor Presiden, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta, Kamis (12/5/2011).
Penelitian akan dilakukan ke daerah-daerah yang selama ini ditengarai sering terjadi aksi tawuran antar mahasiswa. “Salah satunya di kampung saya, Makassar,” sambung Mallarangeng.
Daerah lain yang juga menjadi lokasi penelitian adalah kampus di Medan dan Jakarta. Khusus di Jakarta, daerah Salemba menjadi perhatian utama sebab tawuran antar mahasiswa sangat kerap terjadi di sana.
Belum lama ini, dua kelompok mahasiswa terlibat tawuran di kampus Universitas Muslim Indonesia (UMI), Makasar. Pelaku tawuran diduga kelompok mahasiswa dari fakultas teknik dan beberapa anggota organisasi Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) UMI.
Akibat aksi brutal mahasiswanya, Rektorat UMI, lantas meminta kepada Polda Sulsel untuk membangun pos polisi di dalam kampus mereka. Pos polisi ini akan ditempatkan di pintu gerbang kampus dan di samping Masjid Umar Bin Khattab, di dekat pintu keluar kampus.
“Biasanya, jika ada polisi yang berjaga-jaga mahasiswa yang mau bentrok, membatalkan rencananya,” kata Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan UMI, Prof Ahmad Gani, dalam jumpa pers Rabu (11/5) kemarin. |dtc|
Saya Mahasiswa Antropologi Universitas Indonesia. Saat ini saya sedang menulis disertasi mengenai fenomena tawuran mahasiswa Unhalu di Sulaswesi Tenggara. Apakah hasil penelitian saya dapat dijadikan bahan perbandingan untuk universitas yang akan diteliti sehubungan dengan tawuran mahasiswa tersebut? Terimakasih atas perhatiannya.