Semakin banyaknya ancaman dan teror bom buku menimbulkan kekhawatiran tersendiri. Namun Kementerian Pertahanan (Kemhan) baru akan campur tangan bila bom itu sudah mengganggu kedaulatan NKRI.
“Kalau sudah menganggu kedaulatan negara kita akan turun,” ujar Purnomo ketika ditemui di gedung Kemenhan, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (17/3/2011).
Menurutnya, jika ancaman bom masih bersifat publik, maka pihaknya tidak akan menurunkan detasemen khusus 81 milik TNI kecuali memang diminta. Ia menyerahkan hal tersebut kepada aparat lain yang lebih berwenang.
“Kalau diminta BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Teror) kita turun iya, tapi ada aturannya dari pergerakan pasukan segala macamnya,”jelasnya. Seperti diketahui, baru-baru ini ancaman bom buku melanda Jakarta. Selasa (15/3) kemarin terdapat ancaman bom di Komunitas Utan Kayu, Jakarta Timur.
Tidak lama setelahnya, bom juga ditemukan di kantor Badan Narkotika Nasional di Cawang, Jakarta Timur dan rumah Yapto Soerjosoemarno, ketua organisasi Pemuda Pancasila. Terbaru, bom buku juga diterima musisi Ahmad Dhani siang tadi.|dtc/ton|