
Kabul – Aparat kepolisian Afghanistan menangkap dua bocah berusia 10 tahun yang akan melakukan aksi bom bunuh diri di negeri itu. Kedua bocah laki-laki itu ternyata sempat ditahan tahun 2011 lalu atas insiden serupa.
“Kedua bocah calon pengebom bunuh diri ditangkap bersama dengan tiga militan lainnya minggu lalu, ketika merencanakan serangan terhadap pasukan Afghanistan dan internasional di Kandahar,” kata Zalmai Ayubi, juru bicara Provinsi Kandahar seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (13/02/2012).
Kedua anak itu memakai rompi yang dipenuhi bahan peledak ketika mereka ditahan di Kandahar, Afghanistan selatan. Sebelumnya, keduanya pernah ditangkap, juga saat memakai rompi berisi bom. Namun mereka dibebaskan Agustus 2011 lalu beserta 18 anak lainnya setelah mendapat pengampunan dari Presiden Afghanistan Hamid Karzai.
Kedua bocah itu pergi ke Pakistan setelah pembebasan mereka. Namun mereka kemudian dikirimkan kembali ke Afghanistan setelah dilatih untuk melakukan serangan bunuh diri. Salah seorang bocah, Azizullah menuturkan, dirinya dibujuk oleh para militan untuk melancarkan serangan bunuh diri sewaktu berada di kamp pelatihan di Pakistan.
Sementara bocah lainnya yang diketahui bernama Nasibullah, mengaku dipaksa untuk bergabung dengan sebuah tim militan yang kemudian menyerahkannya kepada Taliban. “Taliban memaksa saya untuk menembakkan Kalashinkov, saya takut pada awalnya. Mereka juga mengajari saya bagaimana meledakkan rompi dan juga menunjukkan cara menekan tombol di tanganku,” katanya.
“Mereka kemudian membawa saya ke kota, meminta saya untuk duduk di pinggir jalan dan menunggu pasukan asing untuk datang. Saya ada di sana ketika dua polisi datang dan menangkap saya,” imbuh bocah tersebut. Militan-militan Taliban dilaporkan telah menggunakan anak-anak dan remaja untuk melakukan serangan-serangan terhadap pasukan militer asing. |dtc|