
Setelah ada penundaan pemilihan Ketua Mahkamah Kontitusi (MK) pada hari ini, rencananya pemilihan Ketua MK akan dilakukan pada Jumat (1/11) besok, di mana pada hari itu akan diucapkan putusan persidangan dugaan pelanggaran kode etik Ketua MK nonaktif, Akil Mochtar, oleh Majelis Kehormatan MK.
“Sehubungan Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi akan mengucapkan putusan Jumat (1/11) pagi, maka pemilihan Ketua MK dilakukan setelahnya,” ujar Wakil Ketua MK, Hamdan Zoelva kepada wartawan saat konferensi pers di Gedung MK, Jakarta, Rabu.
Menurut Hamdan pemilihan Ketua MK tidak harus menunggu pemilihan hakim baru pengisi kekosongan pasca-tertangkapnya Ketua MK (nonaktif) Akil Mochtar oleh KPK. Sebab proses pemilihan hakim baru akan memakan waktu, sementara MK membutuhkan ketua baru.
Hakim Konstitusi Harjono yang saat ini menjabat Ketua Majelis Kehormatan MK menyatakan menolak menjadi Ketua MK menggantikan Akil Mochtar. Alasannya, dia menyadari sudah akan memasuki masa pensiun tahun depan.
Sebagai informasi tambahan, saat ini tersisa calon delapan hakim konstitusi. Ke delapan hakim konstitusi di antarnya adalah Hamdan Zoelva, Harjono, Maria Farida Indrati, Muhammad Alim, Ahmad Fadlil Sumadi, Anwar Usman, Arief Hidayat dan Patrialis Akbar.
Sementara itu, Mantan Ketua DPR RI, Akbar Tanjung tak mempersalahkan Ketua Mahkamah Konstitusi yang akan dipilih berasal dan berlatar belakang dari parpol (partai politik).
“Tidak masalah orang dari partai politik untuk menjadi Ketua MK,” kata Akbar dikutip kantor berita ANTARA, Kamis.
Tapi, imbuh Akbar, kalau ada hakim MK yang pernah berkiprah di partai politik menyatakan tak bersedia jadi Ketua MK, akan lebih baik.
“Itu hak mereka. Kalau ada kesadaran, seperti Patrialis Akbar, kan bagus. Tapi kan juga ada hakim MK seperti Hamdan Zoelva. Itu kan hak masing-masing,” kata Akbar.
Yang pasti, pemilihan Ketua MK tidak boleh menghalangi peluang hakim lainnya untuk menjabat sebagai Ketua.
“Pemilihan itu ada hak semua hakim, kita harus hormati hak hakim yang dari parpol dan non parpol,” ujarnya. (her/ant)