Pemimpin Libya Muammar Khadafi mengucapkan terima kasih kepada Presiden Venezuela Hugo Chavez atas dukungannya menghadapi serangan NATO. Ucapan terima kasih itu disampaikan Gaddafi melalui surat yang kemudian dibacakan Chavez. “Anda tahu besarnya konspirasi yang melawan negara saya,” tutur Chavez membacakan surat dari Khadafi seperti dilansir Reuters, Selasa (2/8/2011).
“Kriteria Anda jelas dan eksplisit, kita harap bisa melanjutkan dengan kekuatan dukungan Anda,” imbuh Khadafi seperti dituturkan Chavez. Chavez hanya membaca beberapa bagian dari surat yang dia terima dari Menteri Luar Negeri Venezuela. Surat itu diterima Menlu Venezuela dari Menteri Keuangan Libya Abdulhafid Zlitni. Belum jelas benar, mengapa kedua pemimpin negara itu mengirim pesan melalui surat.
“Hidup Muammar Khadafi. NATO memalukan,” tukas Chavez dalam penampilan barunya yang plontos. “Kami tidak mengakui pantomim transisi yang melanggar dan menghancurkan dasar hukum internasional,” tandas Gaddafi.
Koran Miami, Nuevo Herald memberitakan pada Senin (1/8/2011) bahwa Menkeu Libya Zlitni datang ke Karakas untuk meminta pertolongan Chavez seputar sanksi mengenai pemblokiran penjualan minyak di Libya. Informasi itu bersumber dari seorang intelijen di Barat.
Presiden Venezuela Hugo Chavez mengecam pemberontak Libya sebagai “teroris”. Chavez yang tengah menderita kanker itu pun menyerukan negara-negara lain untuk memutuskan hubungan dengan dewan oposisi yang menentang rezim Muammar Kadhafi. Penganut sosialis Amerika Latin yang mendukung Khadafi secara konsisten mengecam operasi militer NATO. Sebab, operasi tersebut dianggap hanya upaya mengambil alih minyak Libya.
Pada tahun 2004, Chavez memperoleh penghargaan internasional untuk Hak Asasi Manusia dari Khadafi. Sementara pemimpin Kuba Fidel Castro dan Nikaragua Daniel Ortega juga mendapat penghargaan tersebut. |dtc|