
Desa-desa terdekat puncak Gunung Kelud porak-poranda setelah diterjang material dan abu. Rumah-rumah rusak dan akses tertutup. Tim Kopassus berhasil menembus desa tersebut. Seperti apa ceritanya?
“Saat itu, hanya ada beberapa pemuda. Warga lainnya mengungsi. Kondisi dusun berantakan,” kata Dantim Satgas Bencana Kelud, Mayor Inf Wahyu Yuniartoto, kepada detikcom melalui telepon, Senin (17/2/2014).
Wahyu menjelaskan ia bersama 41 personel berada di Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri, sejak 3 hari lalu, Sabtu (15/2). Mereka melewati Dusun Laharpang, Sukomoro, dan Gadungan. Kawasan ini berjarak 5-6 km dari puncak Kelud.
Meski kawasan itu ‘dihajar’ material Kelud, kata Wahyu, beruntung tidak ada korban jiwa. “Saat kami datang, belum ada tim lain. Lalu kami membuka akses dengan mendatangkan alat berat dari PU (Pekerjaan Umum),” tambahnya.
Berdasarkan pengalaman di Gunung Merapi, beberapa hari setelah letusan, warga akan datang menengok desa. Karena itu, begitu tiba di kawasan tersebut tim Kopassus membangun 2 posko, yakni di Laharpang dan Sukomoro. Posko itu dijadikan pusat logistik dan pelayanan kesehatan.
“Hari ini sudah banyak warga yang kembali ke rumah. Kami akan berada di sini sampai kondisi pulih,” jelasnya.
Kecamatan Puncu berada di sebelah barat daya Gunung Kelud. Puluhan ribu jiwa di kawasan ini mengungsi. Hingga saat ini sebagian di antaranya masih berada di tempat pengungsian. [dtc]