
Komandan Brigade Angkatan Muda Pembaharuan Golkar (AMPG) Panglima Ali menyesalkan pernyataan Yorrys Raweyai, yang menuding massa AMPG diketuai Ahmad Doli Kurnia membawa celurit. Menurutnya, tudingan itu adalah fitnah.
“Justru massa dia (Yorrys) yang membawa senjata tajam. Anggota kami yang lagi baris berbaris dipaksa pukul mundur secara membabi buta, ditendang, dipukul, disabet samurai hingga akhirnya terluka parah,” terang Ali di Jakarta, Kamis (27/10/2014)
Ali menjelaskan, setidaknya ada sekitar 14 anggotanya yang dilarikan ke rumah sakit, bahkan sampai ada yang dirawat inap. Korban dilarikan ke rumah sakit Harapan Kita, rumah sakit Royal Taruma dan rumah sakit Pelni.
“Kamu bisa cek di ketiga rumah sakit itu, apakah benar atau tidak omongan saya ini,” jelas Ali, yang juga salah satu pengurus di DPP Golkar membidangi departemen Pertahanan dan Keamanan kepada SWATT Online.
Ketika disinggung apakah anggotanya melakukan perlawanan terhadap massa Yorrys pada saat itu? Ali mengatakan bahwa anggotanya melakukan perlawanan dengan tangan kosong, tidak dengan senjata tajam (sanjam). Karena kalau menggunakan itu (sanjam) merupakan sikap pengecut dan pecundang.
”Kalau mereka lawan terus menerus, matilah mereka. Karena massa Yorris bersenjata tajam semua, makanya lebih baik mereka menyelamatkan diri dengan melepas baju mereka,” jelas Ali.
Ali sendiri pun mempertanyakan mengapa Yorrys yang sudah dipecat dari ketua AMPG masih ikut campur lagi di dalam tubuh kepengurusan Golkar.
”Dia (Yorrys) itu sudah dipecat, dan kami dilantik Ketua umum Golkar Aburizal Bakrie, pada 20 Oktober 2014 lalu. Masak sudah bukan kader Golkar lagi pakai ngamuk dan ngusir-ngusir orang. Harusnya dia malu. Atau memang urat syaraf malu dia sudah putus,” geram Ali.
Oleh karenanya, lanjut Ali, dia memerintahkan anak buahnya untuk tidak menjawab aba-aba yang dilontarkan Yorrys maupun massanya yang berteriak yel-yel AMPG di depan kantor DPP Golkar.
“Biasanya kalau mereka mendengar aba-aba dari Doli, saya dan pimpinan lain berteriak AMPG dijawab Golkar, Golkar dijawab AMPG. Ini kan tidak. Dan itu berarti mereka sudah tidak menganggap Yorrys bukan lagi pimpinannya,” jelasnya.
Dan ketika disinggung soal massanya adalah sebagian berasal dari pekerja sekuriti, Ali pun tidak menampik hal itu. Menurutnya, itu tidak melanggar aturan AD/ART dalam perekrutan anggota AMPG.
”Jangankan profesi sekuriti, pekerja office boy, cleaning servis hingga tukang sapu sekalipun yang ingin menjadi bagian dari AMPG, ya monggo saja. Mereka punya pekerjaan tetap. Dan mereka bukan pemalak dan merampas hak-hak milik orang lain. Yang penting dia bukan preman.” terang Ali.
Ali sendiri sebenarnya enggan banyak mengomentari tudingan-tudingan Yorrys terhadap peristiwa kemarin itu. Karena dia dan kader Golkar lainnya sudah menyerahkannya ke pihak yang berwajib. Menurutnya, pernyataan – pernyataan Yorrys yang serampangan di media-media ini merupakan langkah panik Yorrys untuk membangun opini di tengah-tengah masyarakat agar dirinyalah yang benar.
“Ya biasa itu kalau orang sudah melakukan kesalahan fatal, apapun dilakukan untuk membela diri. Tapi tenang saja, Allah SWT tidak tidur, dia maha melihat segala apa yang dilakukan umatnya dari detik ke detik, dari menit ke menit, dari jam ke jam bahkan hari ke hari,” terangnya | Heru Lianto