Jakarta – Komet berdiameter 200 meter bernama ‘Lovejoy’ pagi ini akan mencapai titik terdekat dengan matahari. Meski begitu, masyarakat tidak perlu khawatir karena peristiwa ini tidak berpengaruh bagi kondisi di bumi. “Komet Lovejoy pukul 07.00 ini diperkirakan mencapai titik terdekat dengan matahari, yakni 140 ribu km dari permukaan matahari,” kata Peneliti Utama Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Thomas Djamaluddin, saat berbincang dengan wartawan, Jumat (16/1/2011).
Menurut Thomas, komet yang ditemukan pertama kali oleh astronom Australia bernama Lovejoy tersebut akan memasuki atmosfer korona. Itu adalah titik terdekat ke matahari. “Temperaturnya jutaan derajat. Tapi dapat dipastikan, saat melintasi titik terdekat itu, komet akan berbentuk es,” sambungnya.
Untuk diketahui, komet tersebut masuk dalam kategori kecil dari segi ukuran. Sehingga, kata Thomas, tidak ada efek apa-apa yang ditimbulkan dari peristiwa ini, baik bagi bumi maupun matahari. “Ke matahari tidak ada efek, ke bumi juga terlalu jauh,” terangnya.
Ditambahkan lebih jauh oleh Thomas, para peneliti saat ini terus memantau pergerakan komet Lovejoy. Namun karena jaraknya yang jauh, komet ini hanya bisa dipantau dari pesawat antariksa. Dia juga memastikan, komet ini tidak akan pernah menabrak bumi karena orbitnya yang berbeda. “Sebentar lagi juga akan habis. Dan ukuran 200 meter itu kecil,” tuntasnya. |dtc|