Keluarga korban kekerasan seksual di SMP Jakarta Pusat membantah video mesum yang beredar didasari rasa suka sama suka. Ketua Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait menyatakan siswi tersebut merupakan korban bullying.
Arist menunjukkan bukti bullying yang dilakukan oleh ketua kelas dan teman-temannya dalam social media. Dalam sebuah akuun twitter pada tanggal 14 Oktober 2013 dikatakan ‘jangan terlalu bullly dia, gue takut kejiwaannya terganggu’.
“Ini menunjukkan bahwa sesungguhnya dia adalah korban bullying,” kata Arist di kantornya, Jl TB Simatupang, Jakarta Timur saat mendampingi ayah korban, Selasa (29/10/2013).
Arist mengatakan, siswi ini dipaksa oleh temannya yang kini menjadi ketua kelas. “Korban dan temannya ini saingan dari ketua kelas sampai OSIS,” katanya.
Menurutnya, korban sempat menjadi ketua kelas di kelas yang merupakan kelas favorit tersebut. Namun hanya berlangsung 1 minggu, ketua kelas digantikan oleh temannya yang menjadi sutradara video mesum tersebut.
“Nah adik kelasnya ini sudah lama nembak korban, tapi korban tidak mau. Dia minta difasilitasi oleh teman ketua kelas ini,” papar Arist. [dtc]