Polisi memburu E, pria yang menjadi koordinator pengamanan Nurdin Halid. E dicurigai sebagai orang yang merusak mobil milik pengurus PSSI Andi Darussalam.
“E adalah pelaku perusakan mobil Pak Andi. Saudara E besar sekali perannya dalam peristiwa itu. Tapi sampai sekarang kita tidak tahu penyebanya apa,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Baharudin Jafar di Mapolda Metro Jaya, Jl Sudirman, Jakarta, Senin (7/3/2011).
Polisi juga telah membebaskan 11 pria yang sempat diperiksa akibat insiden perusakan spion Toyota Alphard milik Andi di Kantor KONI pada Jumat (4/3) sore.
“Yang pesan ke 11 orang ini untuk mengamankan kegiatan Pak Nurdin Halid berinisial E,” ujar Baharudin. 11 Orang tersebut berdasarkan pemeriksaan mengaku disuruh mengamankan Nurdin Halid, namun mereka tidak secara langsung terlibat pengerusakan. Polisi belum tahu alasan E merusak mobil Andi.
“Kita belum tahu karena E tidak kita tangkap, mereka diminta mengamankan kegiatan Pak Nurdin,” tuturnya.
Selain E, polisi menduga ada 4 pelaku lainnya yang ikut terlibat langsung dalam pengrusakan itu. “Di antara 11 orang itu, mereka ada yang melihat E dan kawan-kawan merusak. Dan di antara 11 orang ini ada yang beberapa kali diminta mengamankan NH, oleh E. Pengamanan yang pertama dalam rapat dengar pendapat di DPR. Mereka ada yang kebagian Rp 300-700 ribu. Mereka dapat dari E, dan E dapat dari siapa kita enggak tahu,” urainya.
Polisi belum akan mengkonfirmasi Nurdin Halid terkait peristiwa ini. “Kita cari dulu E, kita akan telusuri. Kita duga masih di Jakarta,” imbuhnya.
Sedang Andi yang sudah diperiksa mengaku tidak mengenali mereka yang melakukan pengerusakan. Andi juga mengaku tidak pernah mendapat ancaman.
“Dia enggak tahu apa-apa,” tegasnya. Sebelumnya Sekjen PSSI Nugraha Besoes membantah pengurus PSSI menggunakan jasa pengawalan. (dtc/*idr)