Laskar Ampera Arif Rahman Hakim (ARH) angkatan 66 Provinsi Kepri akan melaksanakan musyawarah wilayah (Muswil) I. Kegiatan akan dilangsungkan di Hotel Nagoya Plaza, Jumat (15/4) mendatang dengan mengundang seluruh pelaku sejarah yang terlibat dalam gerakan tahun 1966.
“Muswil ini dilakukan untuk memilih kepengurusan Laskar Ampera ARH angkatan 66 Provinsi Kepri dan membahas program peran aktif organisasi dalam mempercepat kesejahteraan masyarakat,” ujar Ketua Pelaksana Muswil I Laskar Ampera ARH Provinsi Kepri, Ibrahim Koto yang didampingi Sekretaris Panitia Irwan Nasution dan Sterring Commite Rony F. Adam dan Tan Alamsyah di Batam Centre, Senin (4/4).
Munurut Ibrahim, kader muda angkatan 66 ini tidak terbentuk dengan sendirinya, melainkan melalui proses perkaderan baik informal maupun nonformal organisasi. Hasil perkaderan merupakan rekomendasi oleh pelaku sejarah angkatan 66 sebagai anggota biasa dalam organisasi Laskar Ampera ARH angkatan 66.
Anggota biasa inilah yang nantinya akan mengisi kepengurusan organisasi dalam meneruskan roh perjuangan yang pernah dilakukan angkatan 66 dalam menjaga NKRI dari rongrongan pihak-pihak tertentu. Bertemakan “Regerasi kepemimpinan sebagai penerus semangat dan nilai-nilai kejuangan Angkatan 66 dalam ekonomi”, muswil I ini diharapkan dapat menjadi solusi peningkatan perekonomian bangsa.
Mengingat, ekonomi kebangsaan merupakan ekonomi yang menopang dan menumbuhkembangkan jiwa dan semangat kebangsaan. Semangat yang sudah mulai menurun ini terjadi akibat belum terwujudnya kehidupan ekonomi yang mampu mensejahterakan rakyat. Yang ditandai dengan bertambahnya angka pengangguran, banyaknya perusahaan yang tutup dan kurang berkembangnya sektor ekonomi informal.
“Berbicara ekonomi kebangsaan, adalah berbicara tentang segala bentuk dan model ekonomi, baik skala internasional maupun nasional atau lokal. Laskar ampera ARH Angkatan 66 akan selalu komit untuk memelihara dan menjaga ketertiban dan kemitraan sesama pelaku usaha tanpa pandang bulu, sejauh untuk kepentingan bangsa,” imbuhnya.
Sementara itu, menurut Roni F. Adam, saat ini di Provinsi Kepri terdapat sekurangnya 20 orang tokoh pelopor angkatan 66 yang telah terdata. Diantaranya Ketua Yayasan Ibnu Sina, Andi Ibrahim, Hasbi Armia, Ida Zuraida, Tan Alamsyah, Ismeth Abdullah, Aida Ismeth Abdullah, Mustofa widjaja dan lainnya. Sementara dari kader muda terdapat nama Ibrahim Koto, Aljihad, Heri Exarial, Irwan Nasution, Harlas Buana, Yuhendri dan lainnya.
“Diluar itu, diperkirakan masih banyak lagi tokoh dan pelaku sejarah angkatan 66 yang belum terakomidir,” ujarnya. |batamcita.com|