Martin May Pao seorang anggota TNI-AD yang tinggal di Perumahan Secata A Rindam IX Udayana Kubujati, Singaraja, tewas mengenaskan dengan kondisi leher nyaris putus akibat kecelakaan lalu lintas, Senin.
Kecelakaan yang merenggut korban jiwa itu terjadi di Dusun Teluk Trima, Desa Sumberklampok, Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Bali, kata Kepala Bagian Oprasional (Kabag Ops) Polres Buleleng Kompol IB Wedanajati, Senin.
Ia mengatakan, perisitwa naas tersebut terjadi sekitar pukul 09.30 Wita. “Dari keterangan saksi, korban mengendarai Suzuki APV berwarna silver dengan nomor kendaraan DK 1930 XA datang dari arah barat,” ujar Wedanajati.
Kendaraan korban mengalami pecah ban dalam kondisi kecepatan tinggi dan menabrak sebuah pohon di pinggir jalan hingga masuk ke dalam got yang berada di sebelah selatan jalan.
Dari olah tempat kejadaian perkara, Martin ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa, bahkan leher nyaris putus dan tubuhnya berada disamping kiri ban depan.
“Ada indikasi bahwa luka yang pada bagian leher korban akibat bekas pecahan kaca spion bagian kiri yang ditemukan terdapat bekas darah,” tutur Wedanajati.
Mengenai perisitiwa yang menyebabkan Martin tewas, menurut Wedanajati, berdasarkan data serta keterangan yang diperoleh anggota Polsek Gerokgak, kejadian tersebut diduga kuat murni kecelakaan.
Dari hasil penelusuran ANTARA, selain menjadi seorang anggota TNI-AD, Martin kesehariannya juga seorang pengusaha emas putih yang menyewa sebuah bangunan kecil di unit pertokoan Hardys Plaza Singaraja.
Di mana, Martin juga dimanfaatkan sejumlah perusahaan penyaluran kredit untuk bekerja menangani sejumlah kasus menyangkut pembayaran pinjaman macet.
Salah satu keterangan tersebut diperoleh dari Ketut Reskita, pemimpin perusahaan kredit barang di Singaraja dengan nama tempat usahanya yakni “Wali”.
Menurut keterangan Reskita, Martin terakhir kalinya menangani kasus di perusahaannya sekitar enam bulan lalu dan belum ada penyelesaian sampai sekarang.
“Martin kebanyakan menangani kasus di daerah Kota Singaraja dan ada beberapa kasus di kawasan Barat tepatnya di wilayah Desa Tinga-tinga, Desa Celukan Bawang,” papar Reskita yang mengaku terkejut setelah mendengar kabar tewasnya Martin dalam kondisi leher nyaris putus.
Dikonfirmasi mengenai ada indikasi pembunuhan dalam kejadian itu, Wedanajati mengaku masih belum berani memastikan terkait belum menerima laporan lengkap dari Kapolsek Gerokgak yang belum berhasil dikonfirmasi.
Sumber: antaranews.com