Kepolisian masih terus melakukan penyelidikan atas kasus pembunuhan Briptu Erik S, anggota Polres Bangkalan, Madura. Mabes Polri juga belum bisa memastikan pembunuhan itu terkait aksi balas dendam teroris, sebagaimana kabar yang berkembang.
“Peristiwa tersebut belum dapat dipastikan motifnya. Saat ini tengah dilakukan penyelidikan untuk ungkap kasus tersebut,” kata Kabagpenum Mabes Polri Kombes Pol Boy Rafli Amar kepada detikcom, Selasa (2/8/2011).
Di Madura, Kapolres Bangkalan AKBP Kasero belum bersedia memberikan penjelasan banyak terhadap kasus yang menimpa anak buahnya itu.
Kasero terkesan hati-hati dalam menyikapi pembunuhan tersebut. Sementara kabar yang beredar pelaku penculikan dan pembunuhan terhadap Briptu Erik S diduga adalah jaringan terorisme yang menyamar sebagai anggota Polri.
Namun Kasero enggan menanggapi kabar yang beredar di kalangan wartawan itu. “Petugas masih mengumpulkan barang bukti di lapangan dan sejumlah saksi,” jawab Kasero kepada wartawan di RS Bangkalan, Senin (1/8) malam.
Briptu Erik S tewas dengan kondisi mengenaskan. Saat jenazah ditemukan di sekitar Gunung Gigir Kecamatan Blega, keadaannya nyaris bugil. Baju seragam dinasnya dilucuti sebelum diculik dan dihabisi nyawanya. Dan dikabarkan senjata api milik korban juga raib.
Sebelum ditemukan tewas, pria asal Nganjuk yang memiliki satu istri dan anak yang masih berumur lima bulan itu sempat melakukan patroli dan menilang seorang pelajar bernama M Farid, yang mengendarai motor Nopol M 3440 AV di kawasan Petapan.
Informasi dari M Farid seperti yang kabar yang diterima detiksurabaya.com, korban sempat terlibat perbincangan dengan tiga orang yang mengendarai Toyota Kijang kapsul warna hitam.Dua orang berpakaian Polri dan seorang lagi mengenakan baju safari.
|dtc/tn|