
Jakarta – Pasca rentetan insiden penembakan di Aceh polisi telah menangkap 3 orang yang diduga terkait dalam aksi brutal tersebut. Namun, polisi belum menemukan motif di balik aksi penembakan itu. Bila dilihat dari peristiwa, polisi menduga pelaku ingin menebar teror di Nangroe Aceh Darussalam.
“Sasarannya masyarakat tidak berdosa, kalau masyarakat yang tidak berdosa itukan membuat ketakutan, kalau membuat ketakutan kan itu jadi bentuk teror,” kata Kabareskrim Polri, Komjen Pol Sutarman, sebelum mengikuti Rapim Polri 2012, di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Selasa (17/1/2012). “Kalau kita evaluasi, yang ditembak nggak diambil apa-apanya. Tapikan tidak ada motif apapun, dari situkan berarti ada ketakutan,” imbuhnya.
Dari laporan yang diterima Bareskrim Polri dari Polda Aceh, sudah 3 orang tertangkap terkait insiden penembakan. Namun dari 3 tersangka tersebut mereka tidak membawa senjata. Pelaku terakhir ditangkap karena tertinggal saat para pelaku lainnya melarikan diri dengan 2 sepeda motor. “Kita belum tahu motifnya,” kata Sutarman. Sutarman belum melihat adanya keterkaitan antara aksi brutal tersebut dengan situasi menjelang Pilkada. Namun demikian, pihaknya tetap mempelajari keterkaitan itu.
“Apakah itu terkait itu semua kita ambil sebagai masukan, supaya kita mengetahui apa motifnya,” jelasnya. Terkait pengamanan menjelang Pilkada, Polri telah melakukan pemetaan dan patroli bersama di beberapa titik yang dianggap rawan aksi. Selain itu, Mabes Polri akan memberikan back up pengamanan dalam massa Pilkada.
“Mendekati Pilkada nanti Pak Kapolri mungkin akan memberikan back up pengamanan pada Polda Aceh hingga minimal setiap TPS ada petugas pengamanan untuk memastikan tdk ada yg terjadi di TPS sehingga Pilkada itu terjadi dengan tenang,” jelasnya. |dtc|