Mahkamah Pidana Internasional (International Criminal Court/ICC) dimungkinkan mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Muammar Khadafi. Dikabarkan surat perintah ini akan dikeluarkan ICC pada akhir bulan ini.
“Akhir bulan ini dimungkinkan Mahkamah Pidana Internasional akan mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Kolonel Khadafi bersama sejumlah anggota rezim pemerintahannya, atau bahkan juga beberapa anggota keluarganya,” ujar Menteri Luar Negeri Italia, Franzo Frattini seperti dikutip kantor berita Italia ANSA dan dilansir AFP, Kamis (12/5/2011).
Italia sendiri tergabung dalam tentara gabungan NATO yang melancarkan serangan udara di Libya pada akhir April lalu. Jika surat perintah ini dikeluarkan, maka operasi militer NATO di Libya berakhir.
Namun, masih ada prosedur yang harus dilakukan terkait pengeluaran. Kepala Jaksa pada ICC Luis Moreno-Ocampo harus terlebih dulu mengajukan permohonan kepada Majelis Hakim ICC untuk mengeluarkan surat perintah penangkapan tersebut.
“Bagi hakim, pengeluaran surat perintah penangkapan membutuhkan permohonan dari jaksa, dan dalam hal ini belum ada permohonan tersebut,” ujar juru bicara ICC, Florence Olara.
Kendati demikian, Moreno-Ocampo sendiri pernah menjanjikan bahwa dirinya akan mengajukan permohonan surat perintah penangkapan terhadap 3 orang yang dianggap paling bertanggung jawab dalam kejahatan kemanusiaan yang terjadi di Libaya pada masa rezim Khadafi. Dia bahkan mengaku pihaknya memiliki sejumlah saksi dan bukti berupa video dan foto untuk mendukung permohonannya tersebut.
Meski Moreno-Ocampo tidak menyebutkan nama 3 orang tersebut, namun Menlu Frattini yakin bahwa Khadafi adalah salah satunya. Frattini bahkan menyebut Khadafi hanya punya waktu hingga akhir bulan ini untuk ‘melarikan diri’, karena adanya surat perintah penangkapan akan mengubah kedudukan Khadafi di Libya.
“Jelas bahwa setelah surat perintah penangkapan diterbitkan, masyarakat internasional akan memiliki kewajiban hukum … untuk mengejar Kadhafi, seperti yang pernah kita lakukan terhadap (mantan Presiden Yugoslavia) Milosevic dan (pemimpin militer Serbia Bosnia) Mladic,” ucapnya.
Para pemberontak di Libya telah berjuang melawan pasukan pendukung Khadafi sejak pertengah Februari lalu. Sedangkan serangan udara yang dilakukan tentara gabungan NATO berhasil menewaskan 3 anggota pasukan pro-Khadafi. |dtc|