Ulah para pembalap liar di Kota Tepian kian meresahkan. Mereka tak segan-segan untuk beraksi di jalan-jalan utama yang nota bene digunakan warga. Akibatnya, tak sedikit pengendara yang jadi korbannya.
Ketika ditertibkan, para pembalap liar itu bisa lebih nekat. Polisi pun ditabrak. Seperti dalam penertiban yang digelar aparat Minggu (9/1) sekitar pukul 02.00 Wita kemarin.
Dua anggota Satlantas Polresta Samarinda terkapar dan luka-luka, gara-gara coba menghentikan laju segerombolan pembalap liar di Jl Pahlawan, Kelurahan Dadi Mulya, Kecamatan Samarinda Ulu.
“Kami memang melakukan razia besar-besaran terhadap balapan liar,” kata Kapolresta Samarinda Kombes Pol M Arkan Hamzah, melalui Kabag Ops Polresta Samarinda Kompol A Yusep Gunawan SIK didampingi Kasat Lantas Kompol Handoko SIK saat ditemui Sapos di sela-sela razia.
“Apalagi banyak warga yang resah dan langsung mengadu ke bapak Kapolresta. Bukan cuma warga, jajaran Disdik (Dinas Pendidikan, Red) Kota Samarinda dan guru di beberapa sekolah, juga mengungkapkan keluhan serupa,” tambah Handoko.
Sebelum melakukan razia, puluhan petugas yang dilibatkan berkeliling kota untuk menyampaikan imbauan bahwa mereka akan melakukan razia terhadap pembalap liar. Bagi yang tidak berkepentingan diminta pulang. Tapi nyatanya peringatan itu tidak digubris.
Beberapa genk motor terlihat memulai aksi kebut-kebutan, melintas di Jl Dr Sutomo, Jl S Parman, Jl Agus Salim, Jl Awang Long, Jl Basuki Rahmat, Jl Kesuma Bangsa hingga Jl Pahlawan dan sekitarnya.
Petugas pun disebar. Bukannya takut melihat petugas, para pembalap makin merasa tertantang menerobos. Padahal petugas sampai harus berdiri di tengah jalan untuk menghentikan mereka.
Meski sudah terkepung, para pembalap liar nekat melawan arus jalan lain untuk menghindar. Mereka juga nekat menabrak petugas. Beberapa diantaranya bernasib mujur, karena lolos.
Tapi banyak juga yang berhenti karena sudah tidak ada celah untuk kabur. Rupanya razia petugas mendapat dukungan warga. Itu terlihat dari usaha warga yang coba menyetop para pembalap liar tersebut.
Motor dan pembalap liar yang tertangkap pun langsung dibawa ke Mapolresta Samarinda. “Untuk motor akan kami tilang dan baru bisa diambil sebulan kemudian setelah mengikuti proses sidang. Sedangkan pembalap liar yang kami amankan didata dan diberi pengarahan. Mereka baru kami setelah membuat perjanjian tidak mengulang lagi balapan, disaksikan orangtua dan guru sekolahnya,” tambah Handoko.
Sumber: sapos.co.id foto: sapos.co.id