
Mantan Komandan Korps Marinir (Dankormar) Letjen TNI (Purn) Marinir Nono Sampono mengaku pernah menjadi nasabah Malinda Dee. Namun setahun sebelum kasus ini ramai, Nono telah menarik semua uangnya yang ditangani Malinda Dee.
“Betul. Memang sejak tahun 2002, saya adalah nasabah Citibank. Kemudian sejak tahun 2007, saya mulai merasa ada kejanggalan. Kalau mau menarik uang waktunya lama. Kadang bisa seminggu lebih. Saya merasa ada yang tidak beres,” tutur Nono kepada detikcom, Senin (19/9/2011) malam.
Mantan Komandan Paspampres era Presiden Megawati Soekarnoputri ini telah melaporkan adanya kejanggalan tersebut pada pimpinan Citibank. Saat itu pun Malinda sudah ditegur.
“Karena ada kejanggalan ini, maka tahun 2009 saya tarik semua uang saya. Kira-kira setahun sebelum ramai kasus ini” katanya.
Nono mengaku tidak pernah memilih Malinda Dee untuk mengurusi rekening miliknya. Awalnya anak buah Malinda yang disuruh maju, lama-kelamaan uang itu sampai juga ke Malinda.
“Awalnya bukan dia. Pasang jebakan, kaki tangannya dulu yang maju. Tapi muaranya ke dia juga,” jelas Nono yang kini mencalonkan maju sebagai Gubernur DKI Jakarta ini.
Berapa uang Nono di rekening yang dikelola Malinda?
“Jumlahnya sama dengan yang saya laporkan ke KPK. Kan sebagai pejabat negara saya laporkan daftar kekayaan saya ke KPK,” jelas mantan Kepala Basarnas ini.
Sebelumnya, dalam persidangan Jaksa penuntut umum (JPU) mendakwa adik ipar Inong Malinda Dee, Ismail bin Janib (36), dalam kasus pencucian uang nasabah Citibank. Ismail didakwa menjadi penampung uang nasabah yang digelapkan Malinda sebanyak Rp 21,4 miliar. Ada nama-nama yang tak asing di telinga publik masuk dalam data nasabah. Salah satunya adalah Nono Sampono. Tercatat dua kali rekening Citigold milik Nono disalahgunakan Malinda, tanggal 2 November 2007 Rp 630 juta dan tanggal 23 Oktober 2008 Rp 500 juta. |dtc|