
Surabaya – Meski sudah dibubarkan FPI, peserta pertemuan Forum Group Discussion (FGD) masih di dalam Hotel Inna Simpang. Para peserta pertemuan malah berkumpul di Palapa Coffee Shop untuk berbincang-bincang.
Karena masih berada di dalam hotel, maka beberapa anggota FPI pun juga enggan
beranjak dari situ. Mereka masih terus berjaga untuk memantau dan memastikan
peserta pertemuan tidak menggelar acaranya. Beberapa anggota polisi berpakaian preman juga ikut menjaga. Polisi sendiri memang tidak mengizinkan adanya pertemuan itu karena tidak disertai dengan surat permohonan izin pertemuan.
Setelah menggelar jumpa pers untuk wartawan di Palapa Coffe Shop, seorang perwira menegah polisi meminta agar peserta pertemuan meninggalkan hotel. Polisi meminta peserta pertemuan meninggalkan hotel dengan baik-baik karena pertemuan itu memang tidak berizin.
Namun Wakil Ketua Setara Institute, Bonar Tigor Naipospos malah meminta penjelasan polisi tentang dasar pembubaran tersebut. “Apa dasar hukum pembubaran pertemuan ini. Kami tidak melanggar undang-undang kok,” kata Bonar, Kamis (13/1/2011).
Meski sudah dijelaskan jika pertemuan yang melibatkan lebih dari 10 orang harus mendapat izin, namun peserta pertemuan tetap bertahan. Melihat hal itu, Chief Security Hotel, Budi, segera bertindak. Budi dengan tegas meminta agar peserta pertemuan membubarkan diri karena dianggap telah mengganggu pengunjung hotel lainnya.
“Kami tidak ingin pengunjung hotel terganggu dengan suasana ini. Jadi tolong silahkan keluar,” ujar budi.
Setelah berkata itu, lampu coffe shop segera dimatikan dan petugas hotel oleh Budi disuruh menata meja yang sempat berserakan. Dengan cara ini akhirnya peserta pertemuan keluar meninggalkan hotel.
“Kami kecewa karena polisi sudah menuruti sebuah lembaga agama untuk mengusir
sebuah pertemuan yang sangat berguna bagi keberadaan bangsa ini,” kata Bonar di pintu keluar hotel. dtc