Sebuah usaha bunuh diri nyaris terjadi di ruas Jl Ahmad Yani, Rabu (3/11) malam. Seorang perempuan, yang dikenal warga sekitar bernama Yanti, sengaja berada di tengah ruas jalan untuk menunggu mobil menabrak dirinya.
Beruntung, aksi nekat Yanti yang terjadi sekitar pukul 23.30 WIB itu, bisa digagalkan sejumlah pedagang kaki lima di kawasan tersebut.
Penjual kue terang bulan bernama Nurul Anshori, 27, menjadi salah seorang yang menggagalkan niatan Yanti. ”Ada yang berteriak-teriak minta tolong, kalau orang ini (Yanti) mau bunuh diri. Saya lalu segera menariknya dari jalanan,” kata Nurul pascakejadian tersebut.
Yang membuat warga mengelus dada, dua anak Yanti yang masih kecil-kecil, nyaris melihat langsung ibunya itu tewas bunuh diri. Saat hendak bunuh diri, dua anak itu memang membuntuti ibunya terus sembari menangis.
”Mamak, Mamak, jangan Mak,” kata Nurul menirukan tangisan anak-anak Yanti.
Begitu ditarik dari jalanan, Yanti melawan dan harus butuh tiga pria dewasa untuk memeganginya.
Karena tak bisa juga membuatnya tenang, warga lalu berinisiatif menghubungi kepolisian. Anggota Samapta Polresta Malang yang berdatangan ke lokasi, lalu membawa Yanti ke RSU Dr Saiful Anwar.
”Sepertinya dia mengalami depresi tingkat akut,” kata Kasat Samapta AKP Susanto, setelah melihat kondisi Yanti yang tak juga tenang.
Yanti dikenal warga sekitar sebagai perempuan bertempat tinggal tidak tetap. Untuk menafkahi dua anaknya, ia sering berkeliling kampung menjadi pengemis.
Seorang pengemis bernama Ngaminten, 60, menyebut Yanti dan dua anaknya sering tidur di bekas gedung PDAM Jl Ahmad Yani. Ngaminten hanya mengetahui, sejak sembilan bulan lalu, Yanti merantau ke Malang setelah dicampakkan suaminya yang tinggal di Semarang. Ia menduga Yanti merasa frustrasi dengan kehidupannya itu.
SUmber: surya.co.id