
Kedatangan Joko Widodo yang akrab disapa Jokowi ini di Medan, Sumatera Utara mampu menyedot perhatian masyarakat banyak. Minggu (3/3/2013) sejak pagi Jokowi menyapa masyarakat kota Medan mulai dari tempat senam pagi, hingga ke tempat kuliner. Termasuk mengikuti acara kampanye pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Effendi MS Simbolon dan Jumiran Abdi di Lapangan Merdeka Medan.
Pantauan SWATT Online di lapangan, ada puluhan ribu orang yang hadir dan memenuhi lapangan Merdeka Medan. Aparat kepolisian terlihat berjaga=jaga di pintu masuk dan keluar, di sekitar panggung dan di atas panggung. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya keributan antar sesama pendukung atau orang lain yang sengaja datang untuk mengacau.
Kampanye terakhir ESJA diramaikan oleh juru kampanye nasional Joko Widodo yang juga mantan Walikota Solo. Jokowi menceritakan bagaimana ia dan Basuki Tjahaja Purnama (akrab disapa Ahok) berbagi tugas untuk menyapa masyarakat dan menyampaikan program-program yang akan dijalankan hingga akhirnya mereka bisa terpilih memimpin DKI Jakarta.
“Sekarang Sumut memiliki calon gubernur yang jujur dan bersih. Jadi mau tunggu apa lagi, Effendi-Jumiran adalah sosok yang bersih,” kata Jokowi.
Jokowi juga menceritakan bagaimana ia dan Ahok berjuang untuk memberikan keyakinan kepada masyarakat bahwa uang bukan segalanya. Tapi kebersamaan dan gotongroyong bahu membahu menjadi kunci keberhasilan mereka dalam memimpin DKI Jakarta.
Sementara Effendi Simbolon didampingi Jumiran Abdi secara khusus mengajak masyarakat Sumut untuk menggunakan hak pilihnya pada 7 Maret nanti.
“Mari sama-sama kita datang ke TPS dan mengawal suara agar jangan sampai dicuri oleh orang lain, agar apa yang telah kita pilih tidak dimanipulasi oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab,” paparnya.
Selanjutnya, Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyampaikan orasi politiknya didampingi pengurus DPP PDI Perjuangan seperti Tjahyo Kumolo, Trimedya Panjaitan, Mindo Sianipar serta pengurus lainnya. Mega dihadapan puluhan ribu orang yang memadati lapangan Merdeka Medan menegaskan perjalanan panjang partai memilih calon gubernur dan wakil gubernur yang tepat untuk Sumut.
“Ada banyak calon yang mendaftar ke PDI Perjuangan. Ketika saya memilih Effendi Simbolon yang benar-benar adalah kader PDI-Perjuangan berpasangan dengan Jumiran Abdi, saya langsung memerintahkan seluruh mesin partai agar berjuang keras untuk memenangkannya menjadi pemimpin di Sumut,” papar Megawati.
Rakyat selama ini tidak menyadari, lanjut Mantan Presiden RI yang ke-5 ini bahwa setiap kali Pilkada selalu saja ada perputaran uang sangat besra dan kita tidak tau sumbernya dari mana. Hal-hal yang seperti ini menjadi pelajaran penting bagi kita untuk menjalankan amanat UUD 1945.
Setelah kampanye terakhir hari ini, kata Mega berarti akan ada masa tenang. Akan tetapi, di masa tenang itulah mereka-mereka yang ingin membeli suara rakyat, bekerja dan membagi-bagikan uang kepada rakyat agar memilih mereka. Kemungkinan besar, rakyat banyak yang masih merasakan bahwa uang itu perlu tapi hanya bisa digunakan sesaat.
“Uang dua ratus ribu hanya sesaat, tapi ketika kita salah dalam memilih berarti lima tahun ke depan akan menanggung akibatnya. Jangan lupa 7 Maret nanti pastikan datang ke TPS dan memilih pasangan Effendi-Jumiran nomor berapa ?” tandas Megawati.
Jokowi sudah berada di Medan sejak, Sabtu (2/3/2013) sore kemarin. Kedatangannya dimaksudkan untuk mendongkrak pasangan yang diusung PDI Perjuangan dalam Pilgub Sumut 7 Maret mendatang. Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri sejak kemarin juga berada di Medan dan menjadi jurkam pasangan Effendi-Jumiran di Nias. (mes)