
Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, bentrokan dan pembakaran rumah ibadah yang terjadi di Aceh Singkil bukan hanya sekadar persoalan agama.
Menurutnya, bisa saja dilatari oleh ada kepentingan lain yang kemudian ikut terlibat sebagai pemicu munculnya kasus Singkil tersebut.
“Oleh karenanya harus dilihat secara menyeluruh, secara komprehensif, sehingga kemudian kita bisa tidak hanya mendapatkan potret, tetapi juga memahami sesunggunya apa yang terjadi di sana,” ujar Lukman di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (16/10/2015).
Dari Kementerian Agama, sambungnya, sejak beberapa hari ini sudah mengirimkan beberapa stafnya ke Aceh Singkil. Baik itu dari Litbang Kemenag, Bimas Kristen dan Bimas Islam, hingga Kanwil di Kabupaten Aceh Singkil untuk melakukan pendalaman terhadap persoalan tersebut.
“Ya, tentu ada beberapa (data baru), tapi saat ini belum bisa kita umumkan ke masyarakat, karena ini harus kemudian lebih didalami lagi,” tandasnya.
Lukman pun mengaku mendapat pesan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang berkeinginan agar bentrok berdarah antar-warga di Kecamatan Gunung Meriah, Kabupaten Aceh Singkil dapat diselesaikan dengan cepat.
“Ya tentu, termasuk itu yang diperbincangkan, dan beliau berpesan bahwa memang harus ditangani dengan serius, terfokus, dan penuh kehati-hatian,” tandas Lukman.(okz)