
Ratusan massa yang tergabung dalam beberapa organisasi seperti dari Aliansi Masyarakat Merah Putih, FKPPI, Pemuda Muslimin Indonesia, Fron Aksi untuk Reformasi Total (Frontal) dan organisasi lainnya sejak pagi hari sudah melakukan aksinya di depan Kantor KPU Sumatera Utara, Jalan Perintis Kemerdekaan,
Medan, Kamis (21/8/2014).
Dalam orasinya, aksi ini meminta agar Mahkamah Konstitusi (MK) bertindak arif dan bijaksana dalam memutuskan sengketa pemilu 2014 (PHPU) yang sudah memasuki tahapan akhir. Ratusan massa memiliki keyakinan bahwa MK akan obyektif dalam melihat permasalahan.
“Kita menuntut keadilan, kita mengharapkan agar MK memberikan keputusan yang tepat demi untuk tegaknya demokrasi di negeri ini,” demikian diteriakkan orator dalam orasinya.
Selain menyampaikan orasi, bernyanyi dan menyuarakan yel-yelnya, massa yang berjumlah ratusan orang tersebut sempat terlibat aksi dorong-dorongan dengan pihak kepolisian.
“Hukum dan UU yang katanya merupakan Panglima di negeri ini ternyata menjadi prajurit berpangkat Kopral yang dikomandoi oleh para tikus berhati mafia yang dkendalikan pihak asing,” kata Mursito dalam orasinya.
Pemilihan presiden yang diharapkan dapat menghasilkan pemimpin bangsa 5 tahun ke depan, katanya sudah dipenuhi kecurangan yang terstruktur, sistematis dan massif, mulai dari struktur paling bawah KPPS hingga ke tingkat KPU Pusat.
Kapolresta Medan Kombes Pol Nico Afinta menegaskan bahwa ada 1.200 personil yang diturunkan khusus hari ini, Kamis (21/8) untuk mengamankan 5 titik rawan aksi demo menunggu keputusan MK.
“Untuk menghindari bentrok, kita membagikan jeruk kepada demonstran. Selanjutnya air minum mineral dan roti. Yang pasti, kita mengajak demonstran menunggu hasil sidang MK dan menerima keputusan MK dengan kepala dingin,” tandas Nico Afinta yang terlihat berada di lokasi demo. mes