Enam pria dan satu wanita berseragam polisi duduk di depan monitor komputer sembari menatap ke hadapan deretan layar televisi yang terpasang di dinding. Visual di televisi itu berupa situasi arus lalu lintas terkini di sejumlah wilayah Jawa Barat yang terekam camera closed circuit television (CCTV).
Suara penyiar berita dari beberapa stasiun radio mengalun di sound komputer, sementara siaran beberapa stasiun televisi terus tayang menyajikan program informatif. Pesawat radio jarak jauh terpasang di tiap meja operator dengan suara-suara anggota polisi yang mengabarkan situasi lalu lintas.
Secara sigap tujuh polisi bertugas operator itu secara bergantian memberi info mengenai lalu lintas via situs jejaring sosial. Jemari salah satu operator bergegas menyentuh keyboard guna merangkai kalimat. Sesaat kemudian munculah informasi di Twitter pada Jumat (12/8/2011) berisi:
‘RTMCJabar 08.59 Patok besi subang menuju Jakarta ataupun arah sebaliknya Cirebon arus lalulintas lancar, cuaca cerah’.
Begitulah suasana dapur ruang Regional Traffic Management Centre (RTMC) Ditlantas Polda Jabar. Ruangan berukuran 10×10 meter itu terasa sejuk dari hembusan mesin AC.
“Kabar dari pesawat radio dan gambar CCTV yang tepampang di layar televisi ini kemudian diketik serta diupload melalui Facebook dan Twitter. Dalam waktu sekejap, masyarakat bisa mengakses serta mengetahui situasi dan kondisi lalu lintas di beberapa wilayah di Jabar,” kata Kasubdit Keamanan dan Keselamatan (Kamsel) Polda Jabar AKBP Chiko Ardwiatto.
Chiko menyampaikannya saat ditemui wartawan di kantor RTMC Polda Jabar yang berlokasi di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Jumat (12/8/2011). Ia mengatakan RTMC berfungsi memberikan informasi traffic dan kriminal yang langsung disebarluaskan kepada masyarakat.
Pada 2001 ini kali pertama RTMC Polda Jabar merasakan manfaat teknologi super canggih guna menghadapi arus mudik dan balik lebaran. RTMC Polda Jabar didirikan pada 27 Februari 2011.
“Tentu saja intensitas kesibukan bakal lebih tinggi saat tiba aktivitas mudik di Jabar. Tapi di ruangan ini, kami siap memantau serta memberikan informasi kepada pemudik dan masyarakat yang ingin tahu perkembangan arus lalu lintas di jalur utara, tengah, dan selatan,” papar Chiko.
Memasuki arus mudik lebaran ini, petugas operator yang dikerahkan 10 orang. Dibantu nanti petugas Ditlantas Polda Jabar, serta petugas call center. Dari sebuah ruangan inilah, titik-titik jalur padat kendaraan terdeteksi mulai Puncak Bogor, Cianjur,Bandung, hingga Nagreg.
Room bernuansa megah nan bersih ini dilengkapi satu layar televisi ukuran 5×5 meter, di samping kiri kanannya masing-masing terpajang dua televisi LCD. Masih di ruang sama tepampang juga tiga unit televisi yang memutar tayangan stasiun televesi. Di tempat ini pula terdapat 12 unit perangkat lengkap komputer bermesin mumpuni yang dikendalikan sang operator terlatih.
“Hadirnya RTMC Polda Jabar sangan membantu untuk pemantauan dan pengawasan di setiap daerah. Sehingga program Polri berupa quick respons atau kecepatan bertindak bisa dilaksanakan secara baik,” terang Choki.
Menggunakan PC, laptop serta smartphone, masyarakat bisa mengakses via Facebook dengan alamat di RTMC Ditlantas Polda Jabar, bagi taruwit follow di @RTMCJabar. Semua masyarakat dapat pula berpartispasi menyampaikan informasi melalui dua situs jejaring sosial tersebut. Atau menghubungi call center di nomor 022-7816400.
|dtc|