Menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), pemerintah didesak untuk memperhatikan warga di daerah perbatasan.
Hal ini bertujuan untuk mencegah upaya untuk memisahkan diri dari bangsa ini. Demikian Pasi Intel Komando Daerah Militer (Kodim ) 1601, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, Kapten Sambudi, di Waingapu, Senin (13/6/2011).
Ancaman untuk memisahkan diri dari NKRI oleh warga Pulau Salura, Desa Praisalura, Kecamatan Karera, Kabupaten Sumba Timur merupakan ungkapan kekecewaan.
Hal ini disebabkan tidak adanya pemerataan pembangunan dari pemerintah selama kurang lebih 65 tahun kemerdekaan bangsa ini.
Akibatanya, pihak TNI meminta pemerintah untuk memperhatikan pemerataan pembangunan terutama di daerah tapal batas.
“Terlepas dari benar dan tidaknya informasi tersebut, perlu menjadi catatan pemerintah untuk memperhatikan masyarakat di daerah perbatasan,” demikian Demikian Pasi Intel Komando Daerah Militer (Kodim ) 1601, Sumba Timur, Kapten Sambudi, dalam rapat koordinasi dengan pemerintah di Waingapu, seperti yang di kutip dari tribunnews.com, Senin (13/6/2011).
Menurut Dia, pemberitaan media masa yang menyatakan warga desa di wilyah perbatasan RI – Australia berniat untuk bergabung ke Negara tetangga adalah ungkapan kekecewaan.
Pihak pemerintah seharusnya memperhatikan pembangunan dan kesejahteraan warga. Hal ini dengan sendirinya akan mengatasi upaya warga untuk beralih ke Negara tetangga.
“Kalau warga di daerah perbatasan seperti Pulau Salura sudah di perhatikan maka dengan sendirinya upaya seperti akan mati,” tegasnya.
Sementara Assisten I, Samuel Saki Pekulimu mengatakan, wajar kalau masyarakat merasa kecewa. Realitas pembangunan bagi warga di daerah perbatasan selama ini memang kurang mendapat perhatian.
“Tidak ada salahnya kalau masyarakat merasa kecewa dan ini harus dilihat dari aspek positifnya agar pemerintah kedepan harus memperhatikan masyarakat perbatasan,” tandasnya.
Pantauan Pos Kupang, di ruangan Assisten I, Setda Sumba Timur, Senin (13/6/2011), Pemerintah dan TNI serta Kepala Desa Praisalura menggelar rapat koordinasi.
Hal ini atas permintaan pihak pemerintah menanggapi ancaman warga desa di salah satu pulua terdepan RI yang mengancam untuk untuk bergabung ke Australia karena tidak diperhatikan selama.
Rapat tersebut dipimpin oleh Assisten I, Setda Sumba Timur, Samuel Saki Pekulimu. Selain itu, dari pihak TNI dihadiri oleh Pasi Intel Kodim 1601, Sumba Timur, Kapten Sambudi. |Sumber: Pos Kupang|