Mendengar kata bajak laut spontan kengerian yang terasa. Mari kenali ciri-ciri aksi bajak laut dan bagaimana menyikapinya.
Perwakilan Transportasi KBRI di London, Sahatua Simatupang, memaparkan seluk beluk bajak laut dalam acara Maritime Education and Training Improvement Project Japan International Corporation Agency (JICA) IP-507 di Hotel Borobudur, Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Senin (6/6/2011).
Ciri khas bajak laut yakni:
- Umumnya kapal pembajak berkecepatan tinggi 25 knot,
- Pembajak menempatkan kapal-kapal kecil mereka di sepanjang kapal yang diserang untuk memungkinkan satu atau lebih pembajak memanjat di atas kapal
- Kapal pembajak menggunakan kapal penyerang jarak jauh untuk melakukan serangan dengan jarak yang jauh dari Pantai Somalia
Sementara itu jika pembajak sudah menyerang kapal yang kita tumpangi, sikap kita yakni:
- Jangan melawan
- Mesin utama kapal harus dihentikan
- Semua awak kapal berkumpul di titik kumpul seperti yang telah ditentukan
Jika terjadi aksi militer dari pembajak, hal-hal yang dilakukan yakni:
- Harus menunduk, menutupi kepala jangan terlihat.
- Bersiaplah jika ditanya mengenai identitas diri
- Bekerjasama selama terjadi aksi militer
Menurut Sahatua, diam merupakan aksi yang paling tepat jika pembajak sudah menyerang. Karena reaksi psikologis para pembajak ketika naik kapal garang-garang sehingga apabila dilawan bisa setiap saat membunuh.
Sahatua menambahkan, bisa juga pihak kapal menempatkan personel militer. Jumlahnya tergantung pemilik kapal.
“Itu biasanya disebut private security seperti macam satpam,” kata Sahatua. |dtc|