Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Agung Laksono tiba di Medan dan selanjutnya terbang ke Tapanuli Utara untuk bertemu langsung dengan korban gempa sekaligus menyerahkan bantuan untuk korban gempa. Kementerian membawa sejumlah bantuan untuk diserahkan.
Menko Kesra Agung Laksono kepada sejumlah wartawan di Bandara Polonia Medan, Rabu (14/6) sebelum bertolak ke lokasi bencana menyatakan, bahwa pihaknya belum mendapat laporan secara mendetail terkait bencana alam tersebut. Namun laporan-laporan sementara yang diperolehnya, banyak bangunan yang rusak, terutama fasilitas pendidikan.
“Kita akan menilai, melihat kerusakannya dan tentu akan menyiapkan bantuan untuk perbaikan. Untuk sekarang ini, ada bantuan Rp 700 juta yang akan diserahkan kepada korban bencana di Taput,” katanya.
Penanganan bencana ini nantinya, kata Agung Laksono bisa saja ditangani di tingkat kabupaten atau provinsi. Memang dilaporkan tidak ada korban jiwa, namun puluhan orang menderita luka-luka akibat gempa tersebut.
“Apakah nantinya akan ditangani pemerintah kabupaten atau provinsi, pemerintah pusat dalam posisi tetap memberikan dukungan dan bantuan. Kita juga akan sarankan agar biaya rehabilitasi dan rekonstruksi segera diajukan dalam Perubahan APBN maupun Perubahan APBD,” tandasnya.
Tapanuli Utara, sebelumnya dilanda gempa berkekuatan 5,5 SR Selasa (14/6) pagi. Guncangan gempa tersebut terjadi dua kali, yakni pada pukul 07.08 WIB, dan sekitar pukul 10.01 WIB. Gempa ini juga menyebabkan tanah longsor. Gempa menyebabkan longsornya perbukitan dan menimbun ruas jalan di Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara (Sumut). Longsoran itu menyebabkan terhambatnya arus lalu lintas.
Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) yang mengalami hambatan berada di Desa Silakitang, Kecamatan Pahae Julu, Tapanuli Utara. Jalur ini menghubungkan wilayah Tapanuli Utara dengan Tapanuli Selatan. Lokasinya berada sekitar 300 kilometer dari Medan, Sumut.
Menurut salah seorang warga Tarutung, Jan Simorangkir gempa yang melanda Tapanuli Utara tersebut terjadi beberapa kali. Gempa pertama sudah menyebabkan terjadinya longsoran, namun gempa gempa kedua yang menyebabkan volume longsoran semakin banyak. Sementara menurut catatan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) gempa pertama terjadi sekitar pukul 07.08 WIB, dan kemudian terjadi gempa kedua sekitar pukul 10.01 WIB.
Selain menyebabkan longsoran, gempa itu juga menyebabkan kerusakan pada fasilitas listrik. Akibatnya listrik padam di empat kecamatan di Tapanuli Utara, masing-masing Kecamatan Pahae Jae, Pahae Julu, Purba Tua dan Simangumban. (mes)
Foto : James P Pardede