Nama Nunun Daradjatun tertulis dalam red notice Interpol, bukan Nunun Nurbaetie sesuai data dalam paspor. Menkum HAM Patrialis Akbar yakin perbedaan ini tetap efektif untuk menemukan Nunun. Interpol tidak bodoh.
“Ya tetaplah bakal efektif. Polisi Interpol itu tidak sebodoh yang kita kira,” ujar Patrialis.
Patrialis mengatakan itu usai pembukaan acara penyuluhan Kebijakan Keimigrasian Terpusat 2011 di Hotel Bidakara, Jl Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Kamis (16/6/2011).
Politisi PAN ini yakin Nunun akan segera ditemukan dengan bantuan Interpol. Apalagi foto Nunun jelas terpampang dalam daftar red notice persatuan polisi 188 negara itu.
“Itu kan ada fotonya di paspor. Jadi nggak mungkin salah,” kata mantan anggota Komisi Hukum DPR ini yakin.
Pengamat hukum internasional, Hikmahanto Juwana, dalam keterangan tertulis kepada detikcom, Selasa (14/6) mengatakan, ketidaksamaan nama bisa membuat pencarian atas Nunun menjadi tidak efektif.
“Dengan demikian kepolisian setempat bila mendapatkan Nunun dan menanyakan identitas Nunun, Nunun akan terbebas, mengingat yang dicari adalah Nunun Daradjatun, bukan Nunun Nurbaetie,” kata Hikmahanto.
Di website Interpol.int, Nunun tertulis Nunun Daradjatun. Sedangkan di Interpol.go.id, tertulis Nunun Nurbaetie Daradjatun. |dtc|