
MANADO—Pemkab Minahasa Tenggara (Mitra) di akhir tahun anggaran 2011 membeli mobil dinas (mobnas) baru jenis Toyota Alphard untuk Bupati Telly Tjanggulung. Mobil warna hitam itu akan menggantikan Ford Everest DB 1 J, yang diadakan Pemkab Mitra saat baru dimekarkan 2007 lalu. “Mobil Ford yang digunakan Ibu Bupati selama ini sudah banyak rusak,” ungkap seorang staf di Bagian Umum Pemkab Mitra.
Kini mobil completely built up (CBU) yang banyak berseliweran di jalanan kota-kota beras seperti Jakarta dan Surabaya itu, sudah terparkir di lobi kantor Bupati Mitra. Tapi mobil tersebut masih menggunakan plat nomor polisi DB 1001 ZJ. Harga terbaru mobil ini paling murah Rp668 juta untuk type 2,4X. Ada juga tipe 2,4G seharga Rp833 juta, dan yang paling mahal Rp 1 miliar tipe 3,5V.
Pengadaan mobnas tersebut mendapat tanggapan miring sejumlah kalangan. Menurut sejumlah pegiat LSM, harga mobil tersebut terlampau mahal untuk ukuran Kabupaten Mitra yang PAD-nya masih kecil, Rp3 miliar lebih setahun. “Kalau pun harganya yang paling murah (668 Juta, red), berarti seperlima PAD dibelikan mobnas itu,” ujar mereka.
Pengamat pemerintahan FISIP Unsrat Rivo Sumampouw berpendapat. Tidak ada salahnya pemerintah membeli mobil dinas untuk kepala daerah. “Memang untuk menunjang kegiatan pelayanan masyarakat perlu mobilitas,” katanya. “Hanya saja, harus melihat kondisi daerah, baik keuangan maupun masyarakatnya,” tambahnya.
Menurutnya, apa yang dilakukan Pemkab Mitra itu tidak menggambarkan sikap yang pro rakyat. Sebab, PAD-nya saja masih kecil tapi sudah membeli mobil dinas mewah. “Mungkin lebih baik membeli yang lebih murah lagi, dan cocok untuk medan di sana (Mitra, red),” kata Sumampouw.
Sementara itu, beberapa pemerhati otomotif mengatakan, dengan kondisi wilayah Mitra yang masih pedesaan dan jalanan rusak, mobil itu kurang cocok. “Ditakutkan justru akan cepat rusak,” kata Donny, sebut saja demikian, staf salah satu showroom mobil di Manado. “Kalau Mitra itu cocok yang mobil tinggi tapi bisa di semua medan, seperti Fortuner atau mobnas yang ada sekarang,” katanya.
Jika Mitra membeli mobil baru, bukan berarti Pemkab/Pemkot yang lain tak punya mobnas mewah. Seperti Minahasa, Bupati Vreeke Runtu menggunakan Toyota Camry 3,5Q, seri paling mahal seharga Rp658 juta.
Mobnas ini sama dengan ‘milik’ Wagub Sulut Djouhari Kansil. Sebelumnya Gubernur SH Sarundajang menggunakan jenis ini. Kini Gubernur menggunakan Toyota Crown Royal Saloon II, sedan elit, seharga Rp1,3 miliar. “Kalau Pemprov tidak masalah karena PAD-nya sudah 400 miliar lebih. Masih seimbang,” ujar Sumampouw.
Sementara kepala-kepala daerah lain rata-rata menggunakan Toyota Camry 2,4G dan Fortuner 2,5G (lihat grafis, red). Yang menarik mobnas milik Bupati Bolsel Herson Mayulu. Saat berada di wilayah Bolsel Herson menggunakan Toyota Avanza, sedangkan keluar daerah terkadang menggunakan Ford Everest peninggalan mantan Penjabat Bupati Arudji Mongilong.
Sumber: manadopost.co.id