Moskow, Rusia – Kaki langit Moskow Kremlin dan Katedral St. Basil, pada Jum’at (06/08), lenyap akibat kabut tebal. Di mana asap berbahaya menyelimuti kedua kota itu dan menyisakan lebih dari 10.000.000 penduduk kota terserang sakit tenggorokan dan mata
Pada hari itu, Presiden Rusia Dmitry Medvedev mengunjungi sebuah stasiun ambulans Moskow, didampingi oleh para pejabat kesehatan. Ia diberitahu bahwa jumlah panggilan darurat telah meningkat sekitar 10 persen akhir-akhir ini, terkait dengan panas dan kabut.
Menteri Kesehatan Rusia mengatakan bahwa asap pedas, dari ribuan kilometer persegi kebakaran, menggiring level karbon monoksida di Moskow lima kali lebih tinggi dari angka yang dianggap aman.
Api masih menyala di 22 dari 83 daerah. Warga dianjurkan untuk tetap tinggal di dalam rumah. Banyak yang tidak bisa melihat, harus memakai masker saat mereka berjalan di luar rumah.
Dalam wawancara CNN bersama kantor berita pemerintah RIA Novosti, pejabat kesehatan menyamakan tragedi ini dengan tingkat polusi untuk merokok beberapa bungkus rokok sehari.
Selain itu, beberapa penerbangan ke Moskow, Jumat (06/08), dialihkan karena jarak pandang yang kurang jelas.
Menteri Kesehatan dan Pembangunan Sosial Rusia, Tatyana Golikova melaporkan bahwa 52 orang telah meninggal sebagai akibat dari kebakaran ekstensif di Rusia Tengah. Sedangkan 72 orang lainnya membutuhkan perawatan, di mana 43 di antaranya masih dirawat di rumah sakit.
Puluhan ribu petugas pemadam kebakaran telah dikerahkan untuk memadamkan hampir 600 kebakaran hutan yang meliputi 500.000 hektar, yang terburuk di antara yang pernah ada. Catatan gelombang panas yang mencengkeram negeri tersebut tidak menunjukkan tanda-tanda mereda.
Sementara itu, suhu naik menjadi 37 derajat Celsius (98 derajat Fahrenheit) di Moskow dan naik menjadi 41 derajat Celcius (hampir 106 Fahrenheit) lebih jauh ke tenggara di Tambov. Pada Minggu (08/08), Moskow bisa mencapai 40 derajat Celsius (104 Fahrenheit), angka yang belum pernah tercatat secara resmi di kota itu.
Percy von Lipinski, salah seorang turis yang mengunjungi Rusia, menggambarkan matahari sebagai “titik oranye yang nyaris tak terlihat mencoba menerangi langit.”
“Saya berani pergi keluar hari ini, tetapi dapat memberitahu Anda bahwa itu adalah pekerjaan yang sulit,” katanya pada CNN iReport seperti dilansir website cnn.com
“Besok saya telah memutuskan untuk mengambil kesempatan untuk melihat apakah segala sesuatunya lebih baik di sisi lain kota,” tambahnya (Evy)
foto : cnn.com