Tak adanya aksi berlebihan dari santri Pondok Pesantren (Ponpes) Al Mukmin, Ngruki, Cemani, Sukoharjo, ternyata tidak muncul begitu saja. Selama ini, pengurus dan pengelola ponpes berusaha keras meredam santrinya terkait penangkapan Amir Jamaah Anshorut Tauhid (JAT) Abu Bakar Ba’asyir.
Salah satu pengurus Ponpes Al Mukmin, Ngruki, sekaligus putra Abu Bakar Ba’asyir, Abdurrochim B’asyir menyatakan kondisi ponpes hingga saat ini masih berjalan normal dan tidak terdapat gangguan yang signifikan. “Proses belajar mengajar masih berjalan, tidak ada gangguan yang menyebabkan kegiatan belajar para santri di sini terhenti,” kata Iim–panggilan akrabnya kepada Radar Solo, kemarin (14/8).
Menurutnya, seluruh penghuni ponpes sudah terbiasa jika terus diawasi oleh polisi. Bahkan setiap memasuki penerimaan santri baru juga banyak isu yang bergulir tentang terorisme. “Kami berusaha keras meredam santri agar tidak terpancing oleh informasi yang salah. Kami selalu me-update dan memberikan informasi yang benar langsung dari perwakilan di Jakarta mengenai perkembangan Ustad Abu,” ujar Iim.
Menurutnya media yang memberitakan perkembangan kasus penangkapan ayahnya dinilai banyak sekali yang tidak benar dan terkesan dipelintir. Para santri yang ada di pondok pesantren yang didirikan oleh Ayahnya tersebut sebenarnya merasa terganggu secara pribadi.
“Secara pribadi sebenarnya merasa terganggu, banyak para santri yang mendatangi saya dan bertanya bagaimana keadaan Ustad Ba’asyir saat ini. Namun saya berusaha meredam sebisa mungkin dengan mengatakan kepada mereka agar bersabar dan mendoakan yang terbaik bagi Ustad Ba’asyir,”ucap Iim.
Iim dan para santri yakin jika Abu Bakar Ba’asyir tidak bersalah. Menurut mereka, saat ini pihak Polri sedang menjalankan sebuah rekayasa yang disetir oleh asing. Menyinggung kondisi ibundanya, Aisyah Baraja pascapenangkapan kemarin, Iim mengatakan saat ini ibunya sudah membaik. Namun sempat shock dan suaranya agak serak. “Umi alhamdullilah sudah membaik, mengingat sebelumnya sempat shock. Tapi sekarang belum bisa ditemui oleh orang lain,” jelas dia.
Abdurrochim juga menjelaskan jika hingga saat ini belum ada kabar terbaru yang signifikan terkait kondisi ayahnya di Jakarta. Dirinya dan keluarganya masih belum dapat bertemu lantaran masih harus menunggu 7 x 24 jam. “Sampai saat ini kami me-update perkembangan di Jakarta melalui Ustad Ahmad Michdan (salah satu anggota Tim Pengacara Muslim ) yang mendampingi,” tutur Iim.
Kali terakhir kali bertemu ayahnya sebelum kembali ke Solo, Iim melihat kondisi Ba’asyir baik, dan tidak ada masalah apa pun. “Hanya sempat mengalami sakit maag yang sudah lama dideritanya,” tandas Iim.
Dari Mabes Polri sendiri tersiar kabar, hari ini akan diumumkan penahanan Ba’asyir. Pengumuman ini tepat 7 x 24 jam setelah penangkapan Abu Bakar Ba’asyir di Banjar Patroman, Ciamis, Jawa Barat.
Sumber: jawapos.com