
Kini seolah ada pameo, tidak lengkap liburan ke Bali kalau tidak borong oleh-oleh khas di toko ‘Krisna’. Gusti Ngurah Anom adalah pria dibalik sukses toko oleh-oleh itu dan dia kini meluncurkan biografi untuk berbagi resep sukses.
Peluncuran buku biografi berjudul ‘Raja Oleh-oleh Khas Bali’ oleh Ngurah Anom telah dilakukan di Sector Bar, Sanur, Rabu (14/9/2011) malam kemarin.
“Ide membuat biografi sangat sederhana, berawal dari perjalanan dan kisah sering menjadi pembicara di berbagai momen kewirausahaan. Saya ingin membagikan inspirasi untuk memulai berwirausaha,” kata Anom saat meluncurkan biografinya.
Pria yang akrab dipanggil Cok Anom ini merintis usaha pusat oleh-oleh khas Bali pada tahun 2007. Kini, dalam rentang waktu empat tahun, ia telah memiliki empat tempat pusat oleh-oleh. Penghasilannya pun telah mencapai miliaran rupiah per bulan. Usaha yang dirintisnya telah mempekerjakan sekitar 1.000 orang karyawan.
Pria yang menikah dengan Ketut Mastrining ini dikaruniai 4 orang anak, yaitu Gusti Ngurah Berlim Bramantara (19), Gusti Ayu Diah Candra (14), Gusti Ngurah Anom Krisna Putra (11), dan Gusti Ngurah Rama Ksatria Putra (2). Meskipun kini hidup sukses, Cok Anom melaluinya dengan kerja keras.
Cok Anom yang lahir 5 Maret 1971 silam ini, adalah anak dari keluarga miskin. Cok Anom kecil sangat nakal, sering bolos sekolah dan bukan anak yang pintar. Namun, Cok Anom adalah seorang pekerja keras.
“Saya sering bolos. Saya baru bisa membaca setelah kelas VI SD setelah mendapat teguran dari guru di sekolah,” ujar Cok Anom mengenang masa kecil.
Saat SMP, Cok Anom merantau dari Seririt, Buleleng ke Denpasar. Ia bekerja serabutan, sebagai tukang cuci mobil milik tamu hotel. Dua tahun berselang, ia mulai mengenal dunia konveksi. Cok Anom bekerja di sebuah konveksi milik Sidharta. Ia mulai menekuni dunia konveksi hingga bertemu dengan Mastrining, temannya semasa SD, yang kini menjadi istrinya.
Setelah menikah, Cok Anom bersama istri memulai usaha konveksi dengan nama Cok Konveksi pada tahun 1994. Melihat usahanya tak berkembang pesat, Cok Anom mulai melirik usaha oleh-oleh tahun 2007. Usahanya ini yang membawa dirinya, dari anak miskin yang nakal menjadi Raja Oleh-oleh Khas Bali.
Dalam kurun waktu empat tahun, usahanya yang pertama, Krisna I, di Jl Nusa Indah, Denpasar mulai berkembang. Kini ia memiliki empat cabang toko pusat oleh-oleh, yaitu di Jl Nusa Kambangan, Jl Sunset Road, dan Jl Raya Kuta.
Setelah menasbihkan diri menjadi Raja Oleh-oleh Khas Bali, Cok Anom tetap menjadi sosok yang low profile. Penampilannya sederhana dan dermawan. Ia selalu berbagi kepada anak-anak yatim dan berbagi ilmu kepada pemuda yang mulai usaha wiraswasta. Ia pernah menjadi pembicara bersama pengusaha terkenal Bob Sadino untuk berbagi pengalamannya.
“Rahasia sukses dalam berwirausaha adalah kejujuran, kerja keras, menjaga emosi dan berpikir positif. Mulailah berusaha bertahap dari kecil membesar,” ujar Cok Anom.|dtc|SWATT-Online|