Ratu Inggris telah menyelenggarakan jamuan di Istana Buckingham untuk menyambut Presiden AS Barack Obama, yang dihadiri oleh 171, politisi selebriti dan pejabat, diantaranya adalah bintang Film dan produser Kevin Spacey, pendiri Virgin Richard Branson, aktris Helena Bonham Carter dan mantan Perdana Menteri Tony Blair termasuk di antara para tamu petinggi Istana.
Dalam sambutannya kepada Presiden Obama dan istrinya Michelle, Ratu merayakan hubungan khusus antara AS dan Inggris, yang menyoroti tentang “sejarah bersama, antara bahasa umum dan jaringan intelektual serta budaya yang kuat” di antara kedua negara.
Sang Ratu bercerita bagaimana memiliki “kenangan indah” pertemuan pertamanya dengan Obama pada konferensi G20 di London pada tahun 2009 dan juga Michelle istri Obama serta dua orang anaknya.
Ratu Menyambut hangat atas kedatangan Presiden Obama, yang mengatakan kedatangannya membawa keinginan yang baik dari puluhan juta orang Amerika dengan warisan Inggris.
Presiden AS dan istrinya telah melakukan perjalanan kesepuluhnya sebelumnya dalam sehari setelah meletakkan karangan bunga di makam Prajurit Unknown di Westminster Abbey.
Obama juga mengunjungi Akademi Globe di Southwark, di mana ia bermitra Cameron untuk ganda permainan tenis meja melawan dua remaja. Kesibukan selama seharian, Presiden Obama merasa mendapatkan “kehangatan dan Ramah-tamah” dalam diskusi dengan pemimpin Buruh Ed Miliband yang juga bertemu dengan Duke dan Duchess of Cambridge pada pertunangan resmi pertama mereka sejak pernikahannya.
Presiden AS dan istrinya melanjutkan obrolan dengan Pangeran William dan Kate pengantin baru di Istananya secara pribadi selama sekitar 15 menit.
Keluarga Obama telah tiba di Inggris jam 12 pagi dari Irlandia di tengah kekhawatiran akan awan abu vulkanik yang bisa mengganggu jadwal mereka.
Pada hari Rabu, Presiden akan mengadakan pembicaraan lebih formal dengan Cameron sebelum membahas kedua Parlemen untuk Kedua pemimpin, dalam sebuah artikel bersama untuk The Times, yang menekankan pentingnya hubungan Anglo-Amerika sebagai kunjungan tiga hari.
Kunjungan negara tersebut dilakukan untuk ke tiga kalinya ke Inggris oleh seorang presiden AS dalam 100 tahun pada saat waktu kerjasama baru di Libya, Timur Tengah dan kontra-terorisme. |SWATT Online|