Presiden Obama mengumumkan pada minggu malam waktu setempat, bahwa Osama bin Laden pemimpin Al Qaeda tersebut bertanggung jawab atas serangan 11 September, akibat tewas dalam baku tembak selama operasi di Pakistan pada hari minggu. Kejadian ini mengakhiri perburuan 10 tahun untuk dunia teroris yang paling dicari.
“Pada malam-malam seperti ini,”kata Presiden,” kita dapat mengatakan bahwa keadilan telah dilakukan.”
Nasib Ayman al-Zawahiri, nomor dua di kelompok Al Qaeda, masih belum jelas.
Kematian Mr Bin Laden adalah saat yang sangat menentukan dalam perang yang dipimpin Amerika terhadap terorisme. Kematian pemimpin Al Qaeda galvanizes serta pengikutnya dengan mengubahnya menjadi martir, atau berfungsinya sebagai alat balik dalam perang di Afghanistan serta memberikan dorongan lebih lanjut dalam sistem administrasi Obama untuk membawa Tentara Amerika kembali ke rumahnya.
Presiden Obama mengatakan bahwa pada hari Minggu, sebuah tim kecil dari operator AS meluncurkan””serangan ditargetkan pada sebuah kompleks di kota Pakistan Abbottabad dimana intelijen selama sebulan telah menetapkan bahwa Mr Bin Laden bertempat tinggal. Mr Bin Laden tewas setelah baku tembak.
Pembunuhan itu mengakhiri perburuan 10 tahun di mana Mr Bin Laden berulang kali menghindari pengejarannya, dan hal tersebut membuat sangat frustasi pemerintahan Bush dan pejabat kontraterorisme.
Kabar tentang kematian pemimpin Al Qaeda seluruh dunia dan juga orang banyak berkumpul di luar Gedung Putih, bersorak, saat mereka menunggu presiden Obama untuk mengkonfirmasi berita kebenaran tersebut.
Mr bin Laden berhasil menghindari penangkapan dengan bersembunyi di pegunungan Afghanistan dan tempat – tempat lainnya. Berawal dari melarikan diri dari Tora Bora di Afghanistan timur pegunungan setelah invasi Amerika mengalahkan Taliban, sebagai pelindungnya.
Sejak saat itu, ia mengeluarkan sekitar 30 pesan, audio, video atau teks elektronik, yang terkadang kadang-kadang mengejek, dan berlaga sombong, dan juga kadang-kadang mendesak serangan teroris baru.
Para pejabat intelijen percaya bahwa pesan itu berlalu dari tangan ke tangan berulang kali untuk mengaburkan jejak dan kembali ke tempat persembunyian awalnya. Bahkan saat bersembunyi, ia tetap menjadi tokoh simbolis yang kuat. Dan pejabat Amerika percaya, berdasarkan komunikasi disadap dari operator Qaeda kedua dan ketiga tersebut, bahwa dia juga masih membantu membentuk strategi Al Qaeda. |SWATT-ONLINE|