Beberapa orang pernah mengalami kejadian mistis, yakni merasa nyawanya melayang-layang dan untuk sesaat bisa memandangi tubuh yang ditinggalkannya. Menurut ilmuwan, fenomena ini cuma halusinasi yang muncul saat kondisi otak tidak stabil.
Menurut penelitian terbaru di University of Birmingham, fenomena yang disebut out-of-body experience (OBE) ini terjadi akibat ketidakstabilan otak di bagian temporal lobe. Bagian ini merupakan pusat memori atau daya ingat sekaligus pengenalan obyek.
Kerusakan atau gangguan di bagian ini bisa memicu perasaan-perasaan aneh yang terkait dengan keberadaan tubuh seseorang. Salah satunya adalah de Javu atau merasa pernah ada di suatu tempat, kondisi atau kejadian yang sebenarnya belum pernah dialami.
OBE terjadi dengan mekanisme yang sama dengan de Javu, yakni sama-sama berupa halusinasi yang sangat nyata sehingga seolah-olah hal itu benar-benar terjadi. Dugaan ini dikuatkan dengan hasil scan otak sejumlah relawan saat sedang mengalami OBE.
“Kami meneliti 65 mahasiswa psikologi dan ternyata partisipan yang sering mengalami OBE juga mengalami distorsi atau gangguan di beberapa bagian otaknya,” ungkap Dr Jason Braithwaite yang memimpin penelitian tersebut, seperti dikutip dari Dailymail, Rabu (13/7/2011).
Pendapat yang sama disampaikan oleh Prof Olaf Blanke, ilmuwan Swiss yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut. Menurutnya fenomena OBE terjadi karena bagian tertentu di otak mengalami gangguan sementara sehingga bingung saat mempersepsikan posisi bagian-bagian tubuh.
Halusinasi atau tipuan otak seperti ini pernah dialami juga oleh selebritas cantik Miranda Kerr belum lama ini. Kekasih dari aktor Orlando Bloom ini merasakan nyawanya terpisah dari tubuhnya selama beberapa saat ketika sedang melahirkan anak laki-lakinya, Flynn.
“Sebenarnya pada satu titik saya merasa seperti mati dan nyawa saya terbang meninggalkan tubuh. Saya melihat ke bawah dan melihat tubuh saya sendiri, sakitnya sangat terasa,” ungkap Kerr menggambarkan kondisinya saat mengalami OBE. |dtc|
