Kembalinya Irian Barat ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia sejak 1 Mei 1963 melengkapi keutuhan NKRI dari Sabang hingga Merauke. Irian Barat yang kini bernama Papua itu kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi disahkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa melalui Resolusi Majelis Umum Nomor 2504.
“Kita berikrar kali ini akan mengawal NKRI sampai kapanpun. Untuk itu saya mengajak kepada seluruh masyarakat untuk memberikan penghormatan kepada seluruh pejuang, seluruh pahlawan yang telah mengorbankan jiwa raganya untuk mengembalikan Irian Barat ke pangkuan NKRI. Tanpa perjuangan dan pengorbanan mereka kita tidak akan menikmati kemerdekaan seperti sekarang, “ujar Panglima XVII Cenderawasih Mayjend TNI Erfri Triasunu dalam sambutannya pada Upacara Pembukaan Bhakti TNI di Lapangan Upacara Mulia, Puncak Jaya, Senin (2/5).
Dia juga berharap, TNI bersama POlri dan masyarakat memelihara suasana aman, suasana yang tertib dan damai, aman dan taat pada hukum seperti itu akan terdapat modal dasar bagi arah pembangunan Papua yang lebih baik. “Indonesia adalah dari Sabang sampai Merauke sehingga menjaga kesatuan dan keutuhan wilayah Papua menrupakan tanggungjawab semua pihak terutama komponen masyarakat yang ada. Keutuhan wilayah dari Sabang sampai Merauke sebagai wilayah teritorial negara ini tentunya akan terus dipertahankan sampai kapanpun. Kita tidak ingin tercerai berai,”ujarnya.
Ditegaskannya, kembalinya Irian Barat ke NKRI tanggal 1 Mei 1963 merupakan tonggak sejarah yang sudah sepantasnya menjadi inspirasi dalam mengisi pembangunan. |suarapembaruan.com|