Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono membantah tudingan media Australia yang menyatakan Presiden SBY menggunakan intelijen untuk memata-matai saingan dan sekutu politiknya. Menurutnya, intelijen TNI tidak digunakan untuk kepentingan politik.” Tidak benar itu. Intel TNI digunakan untuk menunjang operasi TNI, tidak digunakan untuk politik,” kata Agus usai menerima brevet Komando Kopassus di Markas Kopassus Cijantung, Jakarta Timur, Jumat (11/3/2011).
Agus menyatakan, TNI akan menganalisis dan mengecek pemberitaan itu. “Berita di Wikileaks adalah berita yang akan kita analisis dan akan kita cek kebenarannya. Lalu kita analisis langkah apa yang akan diambil,” katanya.
Headline “Yudhoyono Abused Power” dan “Bambang Thank You Ma’am” yang ditampilkan media Australia, The Age, menyatakan SBY menggunakan Badan Intelijen Negara (BIN) untuk memata-matai calon presiden (capres) saingannya maupun sekutunya.
Kegiatan ini tampaknya dimulai ketika SBY menjadi Menteri Koordinator Politik dan Keamanan di era pemerintahan Megawati. Di mengarahkan intelijen untuk melaporkan kegiatan kandidat presiden Jenderal Wiranto.|dtc|