
Gara-gara ada Porsche Cayenne Turbo berpelat nomor TNI kedapatan tengah diparkir di lingkungan Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, TNI kini menjadi ‘buah bibir’ di masyarakat dan kalangan anggota DPR.
Oleh karenanya, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono mengimbau kepada para pedagang agar tidak melayani warga sipil yang memesan pelat nomor TNI dan Polri.
“Kami akan imbau kalau ada pesanan mohon jangan dilayani dan saya mengimbau rekan-rekan jangan memesan,” kata Agus di Gedung DPR, Kamis.
Agus juga mengatakan bahwa TNI juga telah melakukan penertiban plat TNI. “Banyak yang sudah kita tertibkan dan ini sudah berjalan mudah-mudahan kita akan terus lakukan,” kata dia.
Pelat resmi TNI, kata dia hanya dibuat di dalam lingkungan TNI. “Kalau pelat resmi dibuat di lingkungan TNI kalau tak resmi itu mereka buat sendiri di luar,” kata dia.
Sebelumnya, Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat, Mahfudz Siddiq meminta agar TNI dan Polri menghentikan praktik-praktik peminjaman pelat nomor TNI dan Polri kepada masyarakat sipil.
“Ini pesan saya untuk TNI dan Polri, bahwa ada praktik-praktik peminjaman pelat nomor tertentu yang sesungguhnya ini adalah milik TNI dan Polri, saya minta segera dihentikan,” kata Mahfudz di Gedung DPR, Rabu 30 Mei 2012.
Larangan ini, karena adanya sejumlah kasus penyalahgunaan pelat nomor tersebut. “Ada sejumlah kasus penyalahgunaan, kami minta ini segera dihentikan, jadi jangan ada lagi warga sipil yang menggunakan pelat pinjaman dari Polri dan TNI,” kata dia. (viv/sol)