Pacitan – Pasca kejadian bom bunuh diri di GBIS Kepunton, Solo, Jawa Tengah, Polres Pacitan memperketat pengamanan wilayah perbatasan. Ini terutama di sejumlah titik yang berbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah dan DIY.
“Ada dua wilayah yang berbatasan langsung dengan Jawa Tengah, yaitu Donorojo di barat dan Nawangan di utara,” terang AKP Suyanto, Kasat Sabhara Polres Pacitan saat berbincang dengan detiksurabaya.com, Senin (26/9/2011).
Pengamanan dimaksud, lanjut Suyanto, dilakukan dengan menggelar operasi pada semua pintu masuk menuju Kota 1001 Goa. Selain melibatkan aparat berseragam, operasi juga dilakukan secara tertutup.
Sasarannya sendiri, kata Suyanto meliputi seluruh kendaraan yang melintas serta personel yang ada didalamnya. Terlebih, jika orang tersebut menunjukkan gerak-gerik mencurigakan.
“Yang dikedepankan orang yang selalu membawa ransel baik perempuan maupun laki-laki, selain juga senjata tajam maupun bahan peledak dan orang asing yang berperilaku aneh,” tambahnya.
Sejauh ini, tutur Suyanto, memang belum ditemukan adanya orang yang dicurigai maupun indikasi keterkaitannya dengan bom Solo. Hanya saja, untuk mencegah merembetnya aksi terror semacam itu, operasi akan terus digelar.
Sementara untuk memberikan rasa nyaman bagi umat kristiani dalam menjalankan ibadah, polisi juga mengamankan kawasan sekitar gereja. Sedikitnya ada dua gereja yang dijaga ketat aparat.
Yakni Gereja Kristen Jawi Wetan, Jalan Kolonel Sugiyono dan Gereja Elim di Indonesia, Desa Arjowinangun, Kecamatan Pacitan. dtc
Selain mengamankan Kim, petugas juga sudah menjemput Kimora (3 bulan), bayi hasil hubungan intim Kim dan Karina. Kimora dijemput petugas setelah Kim menunjukkan tempat bayi itu berada yakni di sebuah rumah di kawasan Citraland.ini kekisruhan rumah tangga kali.