PBB akan mengirim tim kemanusiaan ke Suriah untuk memantau kondisi terkini di berbagai wilayah yang dikuasai kelompok oposisi, akhir pekan ini. Tim kemanusiaan PBB ini akan menjadi bagian dari delegasi yang dipimpin pemerintah Suriah serta melibatkan staf dari Organisasi Kerjasama Islam, OKI. Kelompok ini rencananya akan mengunjungi kota-kota yang dikuasasi kelompok oposisi, terutama Homs, Hama dan Deraa.
Pengumuman rencana kedatangan tim kemanusiaan PBB ini bertepatan setahun aksi perlawanan terhadap rezim Bashir al-Assad, yang menurut PBB telah menewaskan lebih dari 8.000 warga Suriah. Dalam sebuah pernyataan, Kepala urusan kemanusiaan PBB Valerie Amos menekankan pentingnya “akses tanpa hambatan untuk mengetahui secara persis kebutuhan mendesak dan pemberian bantuan kesehatan serta perawatan darurat”. “Jangan sampai waktu terbuang percuma,” tandas Valerie Amos.
Keputusan pengiriman tim kemanusiaan PBB ini menyusul seruan koalisi sekitar 200 organisasi hak asasi manusia kepada Rusia dan Cina untuk mendukung kebijakan PBB terhadap pemerintahan Presiden Assad.
Seperti diketahui, Rusia dan Cina memveto resolusi Dewan Keamanan PBB untuk menyelesaikan kekerasan di Suriah secara politik. Sementara itu, pasukan keamanan Suriah melakukan serangan militer ke Deraa selatan — yang dikenal sebagai lokasi lahirnya gerakan protes anti pemerintah — setelah merebut kembali Idlib, di perbatasan Turki, awal pekan ini.
Pemerintah Turki menyatakan ada peningkatan jumlah pengungsi asal Suriah yang melintasi perbatasan, belakangan. “Jumlah pengungsi Suriah terus membludak. Semula sehari sekitar 1.000 orang, sekarang naik menjadi 14.700 secara total,” kata juru bicara Kementerian luar negeri Turki, Selcuk Unal, kepada wartawan di Ankara.
Dia memperkirakan angka pengungsi Suriah ini akan terus meningkat. Di tempat terpisah, ribuan orang bergabung dalam unjuk rasa di Damaskus, mendukung rezim al-Assad, yang mengutuk “setahun konspirasi” melawan pemerintahan yang sah. Presiden Assad selalu menekankan bahwa pasukannya berjuang melawan “gerombolan bersenjata” yang berusaha mengacaukan Suriah. |bbc|