Pedagang terompet bermunculan di berbagai tempat di Kota Bogor, Jawa Barat dalam memanfaatkan peluang pasar yang membutuhkan alat itu pada pergantian tahun.
“Tahun baru tinggal tiga hari lagi, suasana menjelang pergantian tahun mulai terasa dengan munculnya pedagang terompet di sudut-sudut Kota Bogor, Jawa Barat,” ujar seorang warga, Sutanto, Senin.
Pantauan ANTARA di lapangan, di setiap sudut dan pinggir badan jalan di Kota Bogor dihiasi pemandangan pedagang terompet yang menjual aneka jenis terompet berbagai bentuk dan ukuran.
Beberapa jalan yang banyak ditemukan pedagang terompet seperti di Jalan Sudirman, Jalan Kapten Muslihat, Jalan Juanda, Jalan Oto Iskandar Dinata, Jalan Surya Kencana, Jalan Pajajaran dan Jalan Ahmad Yani.
Sutanto pedagang terompet dari Solo Jawa Tengah mengatakan dirinya telah berjualan sejak tanggal 21 Desember lalu di Jalan Sudirman dekat Museum Peta.
Ia menyebutkan, ada 500 terompet berbagai jenis yang ia bawa dari Solo untuk dijual di Kota Bogor.
Harga terompet tersebut berfariasi sesuai dengan jenis dan ukuran terompet itu sendiri.
“Harganya mulai dari Rp5.000 sampai yang paling mahal Rp25.000,” katanya.
Sutanto mengatakan, ada enam jenis terompet yang dijualnya yakni terompet naga Rp25.000, terompet kupu-kupu di jual Rp25.000, terompet saksofon Rp25.000, terompet keong Rp15.000, terompet model huruf S Rp15.000 dan terompet biasa ukuran kecil Rp5.000.
Menurut Sutanto tingkat kemahalan tiket berdasarkan ukuran terompet dan tingkat kesulitan pembuatan terompet tersebut.
“Kalau terompet naga dan kupu-kupu ini menggunakan banyak bahan dan pembuatannya cukup sulit, ukurannya juga besar, makanya harganya jadi mahal,” katanya.
Sutanto merupakan satu dari puluhan pedagang musiman yang berjualan terompat pada saat menjelang tahun baru.
Untuk berjualan terompet pada tahun baru tersebut Sutanto harus mengumpulkan modal sebesar Rp2 juta.
Dari modal yang dikeluarkannya, keuntungan yang akan ia peroleh rata-rata dari satu terompet sebesar Rp2.000.
Ia mengatakan ada sekitar 10 orang temannya yang datang dari Solo untuk berjualan terompet di Bogor.
Sutanto mengatakan, sudah dua tahun ia menggeluti usaha menjual terompet setiap tahun baru.
“Ini tahun ke dua saya jualan terompet. Lumayan isi waktu bekerja di tahun baru,” katanya.
Setelah hampir satu minggu berjualan terompet di Bogor, Sutanto mengatakan masih sepi pembeli.
Menurutnya, tahun ini penjualan terompet sedikit berkurang dibanding tahun sebelumnya.
“Tahun ini sepi, beda dengan tahun sebelumnya, seharusnya minggu ini sudah banyak yang membeli, tapi sekarang saya baru menjual 50 terompet,” katanya.
Sepinya pembeli menurut Sutanto karena banyaknya jumlah pedagang terompet yang ada di Kota Bogor.
Meskipun masih sepi pembeli, Sutanto optimis jelang malam pergantian tahun terompet miliknya akan segera terjual.
Sumber: antaranews.com