
Bandung – Pedemo dari berbagai elemen tampak tidak kompak saat menggelar unjuk rasa memperingati Hari Antikorupsi se-Dunia di depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Jumat (9/12/2011). Meski berada di satu area, mereka terkotak-kotak dan lebih memilih bersama kelompoknya masing-masing.
Belasan massa BEM Bandung Raya tampak asik berorasi terpisah. Begitupun puluhan aktivis KAMMI Jabar. Pemadangan serupa juga diperlihatkan HIMA Persis Jabar.
Walaupun seruan isunya seragam yakni soal pemberantasaan korupsi di Indonesia, fakta di lapangan kelompok tersebut tidak berbaur menyatu.
Juru Bicara BEM Bandung Raya Angga Kusnan membantah bila perjuangan melawan korupsi bersama aktivis mahasiswa di Bandung itu tidak kompak. “Kami enggak pecah, tetap bersinergi. Semalam juga sudah berkoordinasi dengan kelompok lain. Tapi memang, masing-masing memiliki isu berbeda soal korupsi,” kata Angga di depan Gedung Sate.
Ketua HIMA Persis Jabar Ikbal Sabarudin berkomentar senada saat ditanya soal tak kompaknya dalam menyampaikan aspirasi.
“Ya memang, semalam saling koordinasi. Tapi tiba di Gedung Sate ini, hasilnya pingin sendiri-sendiri dan menyerukan isu berbeda soal korupsi,” papar Ikbal.
Ratusan massa dari sejumlah elemen saat ini hadir di depan Gedung Sate dalam peringatan Hari Antikorupsi Sedunia. Mereka terdiri dari HMI Kota Bandung, HIMA Persis Jabar, GMNI, Serikat Buruh Seluruh Indonesia, Walhi, PMII, Front Mahasiswa Nasional. dtc