Pejabat Administrasi Transportasi AS mengatakan setiap penumpang penerbangan tidak akan mampu menghindari tubuh mereka dari penyaringan pencitraan atau pemeriksaan ketat kepada siapapun.
Kepala Administrasi Transportasi AS, Yohanes Pistole kepada Senat AS, mengatakan bahwa Komite Keamanan akan memeriksa setiap penumpang, dan bagi yang menolak diperiksa melalui mesin scanner pada bagian seluruh tubuh tidak akan diizinkan naik pesawat, bahkan jika mereka menolak tindakan pengamanan untuk alasan agama tanpa terkecuali.
Kelompaok hak-hak sipil telah berpendapat bahwa pemeriksaan yang lebih intensif melanggar kebebasan sipil termasuk kebebasan beragama dan hak untuk privasi. Pistole mengatakan penumpang hanya akan disaring oleh agen-agen keamanan jenis kelamin yang sama.
Pistole meminta publik untuk penuh dengan kesabaran dan pengertian demi keamanan bersama. Rencana ini akan diuji akhir bulan ini selama liburan Thanksgiving, akhir pekan untuk perjalanan udara tersibuk di Amerika.
Pada saat yang sama, Komisaris Alan Bersin dari Urusan Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan, mengatakan para pejabat keamanan juga meninjau prosedur penyaringan kargo udara.
Bulan lalu, pihak berwenang di Inggris dan Dubai menemukan bahan peledak yang tersembunyi dalam kemasan tinta toner di dalam pesawat terbang dari Yaman. Paket tersebut ditujukan kepada dua gereja Sinagoge di Chicago.
Senator Susan Collins dari partai republik mengatakan bahwa teroris tetap tak kenal lelah dalam tekad mereka untuk mengeksploitasi kelemahan dalam sistem keamanan AS.