Mengingat Kabupaten Bantul termasuk daerah rawan bencana, seperti kebakaran, angina rebut, tanah longsor, banjir, dll, Kantor Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Bantul, Rabu (15/12) di Lapangan Ringinharjo Bantul, mengadakan pelatihan penanganan bencana bagi 50 anggota pemadam kebakaran, TRC dan PBA Bantul dengan narasumber PBK Kota Yogyakarta dan tim tukang potong kayu.
Sebenarnya, bencana tersebut bisa diminimalkan jika setiap orang tahu cara penanganannya. Namun kebanyakan masyarakat belum paham sehingga bencana yang terjadi tersebut sering menimbulkan kerugian yang tidak sedikit, bahkan sampai menelan korban jiwa. Dalam pelatihan itu peserta diberikan materi pengenalan teori dasar pemadaman api dan cara penggunaan gergaji mesin/senso.
Untuk kebakaran bisa terjadi karena tiga unsur, yaitu panas, udara dan bahan. Jika ketiganya bertemu, maka akan terjadi kebakaran. Sehingga untuk memadamkannya harus diputus salah satu unsurnya. Teknis pemadamannya dengan pendinginan, isolasi dan mengurai bahan.
Masyarakat tidak harus menunggu mobil pemadam kebakaran ketika terjadi kebakaran, karena dapat menggunakan cara tradisional sebelum api mulai membesar. Cara itu adalah dengan menggunakan bahan yang dibasahi, bisa selimut, keset atau karaung goni. Untuk pohon tumbang dengan cara penggunaan gergaji mesin/senso yang benar. (affan)
foto: ilustrasi