Mengenang 90 tahun mantan Presiden Soeharto, buku berjudul ‘Pak Harto, The Untold Stories’ diluncurkan. Sejumlah tokoh nasional dan putri sulung Soeharto, Siti Hardiyanti Rukmana alias Mbak Tutut, hadir di acara itu.
Peluncuran buku “Pak Harto The Untold Stories” digelar di Museum Sasana Wanabhakti, TMII, Jakarta Timur, Rabu (8/6/2011).
Peluncuran dihadiri tokoh nasional antara lain mantan Wapres Jusuf Kalla, mantan Wapres Try Sutrisno, dan mantan Menteri Penerangan Malaysia Zainudin Maidin yang datang menggantikan eks PM Malaysia Mahathir Mohamad serta Ketua MPR Taufiq Kiemas.
Buku setebal 600 halaman ini diterbitkan oleh Yayasan 1968 Harapan Kita. Sampul buku bergambar Pak Harto yang mengenakan baju batik dan tengah duduk di tengah-tengah ladang. Panitia baru membagikan sinopsis buku tersebut.
Buku memuat kesaksian 133 orang tentang Soeharto, the smiling general kelahiran 8 Juni 1921. Rata-rata mereka mengisahkan pribadi Pak Harto yang humanis.
“Beliau membawa Indonesia tahap demi tahap. Tahapannya teratur dimulai dengan pertanian. Selama 5 tahun bicara cangkul dan terus pertanian, pertanian dan baru kemudian berlanjut pada bidang teknologi dan industri. Saat ini kita baru bicara Pancasila. Tetapi sejak dulu Beliau sudah keras memegang Pancasila,” papar JK usai acara.
Mbak Tutut mengatakan, buku tersebut menceritakan tentang pribadi Soeharto di mata sahabat dan lawan-lawannya. “Sebagian besar belum pernah diceritakan. Tidak semua bisa memberikan kenang-kenangannya dalam tulisan ini. Masih banyak yang ingin menceritakan kisahnya,” kata Tutut.
“Kami mencatat kenangan-kenangan ini dengan jujur. Tanpa rekayasa apa pun. Kenangan Beliau yang pernah bersama-sama dengan Bapak. Terimakasih, Bapak akan tersenyum melihat semua ini,” lanjut dia.
Mantan Wapres Jusuf Kalla (JK) juga mengatakan bahwa dirinya masih mengingat pertemuannya dengan Soeharto di Jl Cendana saat lebaran tahun 2005 lalu. Saat itu, Soeharto meminta agar JK menjaga negeri ini.
Kedatangan JK saat itu untuk menceritakan konflik di Aceh yang baru selesai 2 bulan setelah tercapai perdamaian antara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dengan Pemerintah RI.
“Pak Harto bilang selamat atas selesainya permasalahan di Aceh,” ujar JK saat memberikan sambutan dalam peluncuran buku ‘Pak Harto The Untold Stories’ di Museum Sasana Purna Bakti, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Rabu (8/6/2011).
“Lalu Pak Harto bilang Jusuf jaga negeri ini. Jaga persaudaraan di negeri ini. Saya jawab terimakasih Pak,” lanjut JK.
JK menilai Soeharto telah meletakkan dasar-dasar pembangunan secara bertahap. Awalnya fokus pada pertanian, setelah itu baru berkembang pada industri dan teknologi.
“Di bidang infrastruktur, tidak ada jalan yang dibangun sebanyak zaman Pak Harto. Apa yang kita lakukan ini hanya mengulangi apa yang dilakukan Soeharto,” sebut JK.
JK pun menilai Soeharto bukan nabi, sebagai manusia tentunya ada kesalahan yang dilakukannya. Tapi JK yakin, jasa Soeharto lebih besar dari kesalahannya. “Neraca itu lebih banyak kebaikannya, daripada keburukannya,” ucap JK. |dtc|