
Sekjen PBB Ban Ki-moon dalam pertemuan Dewan Keamanan mengatakan senjata berat, peluru tajam dan pesawat pengintai telah digunakan terhadap para pengamat PBB di Suriah guna menghambat upaya mereka dalam memantau situasi konflik yang semakin memburuk.
Para diplomat di dalam penjelasan dewan tertutup di Suriah yang mengutip Ban, mengatakan taktik telah digunakan untuk mencoba memaksa para pemantau tak bersenjata untuk menarik diri dari daerah di mana pasukan pemerintah telah dituduh melakukan serangan.
Ban mengatakan penembakan senjata berat telah digunakan untuk mencegah rombongan Misi Pengawasan PBB di Suriah (UNSMIS), pesawat pengintai telah memantau pergerakan pengamat dan peluru-peluru tajam telah menembaki kendaraan UNSMIS.
Para pejabat PBB mengatakan kendaraan PBB ditembak hampir setiap hari di Suriah.
Ban mengatakan kepada Dewan 15-negara, bahwa pengamat PBB telah melihat tentara militer Suriah mendekati desa dan berusaha menghentikan serangan tangki terhadap daerah-daerah berpenduduk, tetapi telah “diabaikan”.
Ban dan PBB Liga Arab utusan Kofi Annan memberi penjelasan kepada Dewan Keamanan hanya beberapa jam, pada hari Kamis setelah puluhan perempuan dan anak menjadi korban “pembantain baru” di Suriah.
Ban mengatakan tembakan diarahkan pada rombongan PBB yang mencoba masuk ke desa Al-Kubeir.
Dia mengatakan bahwa, menurut bukti-bukti awal, tentara Suriah telah mengepung desa dan militan telah memasuki Al-Kubeir dan membunuh warga sipil dengan “kebiadaban”, demikian menurut para diplomat pada pertemuan tersebut, sebagaimana dinukil situs Herald Morning Sidney.