Kerja keras jajaran Polres Balikpapan bersama Polsek Balikpapan Timur berhasil mengungkap pembunuhan Suhartatik (24), istri pengusaha besi tua, Safruddin (28) yang terjadi, Jumat (20/8) sore lalu.
Pembunuh berdarah dingin yang menghabisi nyawa ibu dua anak yang tinggal Mulawarman RT 47 Kelurahan Manggar, ternyata hanya satu orang. Badannya kurus, tulang pipinya tampak menonjol. Pelaku adalah orang yang sudah dikenal oleh almarhumah Suhartatik.
Namanya Imanuel Hendra (23) yang tinggal bersama keluarganya di kawasan Jalan Soekarno Hatta KM 3,5 Balikpapan Utara. Pelaku seorang duda bekerja serabutan. Hendra diringkus anggota unit buru sergap (buser) Satreskrim Polres Balikpapan dan unit Reskrim Polsek Balikpapan Timur, Selasa (24/8) kemarin sekira pukul 11.30 Wita, saat berada di kawasan Somber Balikpapan Utara.
Delapan petugas sebelumnya sudah mengepungnya. Hendra ditangkap saat sedang duduk santai di rumah rekannya usai menjual ponsel milik Suhartatik yang dirampasnya seharga Rp 300 ribu. Polisi yang sudah mengendus keberadaannya melakukan pengepungan kemudian menyergapnya tanpa ada perlawanan, pemuda bertubuh kurus ini hanya bisa pasrah dan mengakui perbuatannya.
Tangan kiri Hendra terdapat gambar tato yang sudah agak kabur, cocok dengan keterangan saksi kunci yakni anak korban bernama Bintang (6), sehingga memperkuat identifikasi pelaku mengarah pada Hendra. Usai ditangkap, Hendra dikeler menunjukkan sejumlah barang bukti yang dia gunakan saat beraksi membunuh Suhartatik yang baru 21 hari melahirkan anak keduanya.
Lantas ditemukan barang bukti keris pusaka, pakaian tersangka saat beraksi yang masih ada bercak darah korban. Juga ditemukan sarung pisau telah dibuang di semak-semak kawasan Ambarawang, Kelurahan Samboja Kutai Kartanegara (Kukar).
Bersama petugas, dia menunjukkan lokasi pembuangan barang bukti yang jaraknya sekira 15 Kilometer dari lokasi rumah korban kawasan Jalan Mulawarman RT 47 Kelurahan Manggar, Balikpapan Timur. Semak-semak perbukitan itu tak bisa dilalui kendaraan, hanya jalan setapak kurang lebih 100 meter sebelah dari bibir jalan raya.
Sedangkan kalung emas milik korban yang sudah berhasil dia rampas saat korban sudah tergeletak berlumuran darah karena ditikam menggunakan pisau berukuran kecil menyerupai badik di rumah korban, kalung emas tersebut sudah laku terjual Rp 2,5 juta di pasar kawasan Samboja.
Kapolres Balikpapan AKBP A Rafik didampingi Kasatreskrim AKP Andrias Susanto menerangkan terungkapnya identitas serta penangkapan pelaku setelah jajaranya melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) serta pemeriksaan saksi sebanyak enam orang termasuk saksi kunci Bintang.
Pelaku tega menghabisi nyawa korban karena tak dapat pinjaman uang dari Suhartatik. “Dia berniat pinjam uang namun tak diberi kemudian marah sempat memukul korban. Saat korban berteriak dan melawan, Hendra panik dan menikam korban dengan membabi buta menggunakan pisau yang ada di rumah korban,” terang Rafik.
Kenapa uang tunai hampir Rp 10 juta milik Suhartatik tak diambil oleh Hendra? Rafik menjelaskan, dari pengakuan pelaku, dia hanya berniat meminjam uang Rp 2 juta. “Tidak diambil, karena niatnya pinjam Rp 2 juta tak dikabulkan jadi marah.
Selain itu, lokasi rumah korban yang ramai membuat dia bergegas kabur takut ketahuan,” bebernya. Barang-barang milik korban yang dibawa kabur pelaku antara lain kalung emas, satu unit ponsel, uang tunai Rp 400 ribu, keris pusaka dan sarung pisau kecil. “Keris pusaka milik korban diambil untuk jaga-jaga apabila saat dia keluar rumah korban ada yang melihat aksinya.
Sedangkan pisau digunakan untuk menghabisi nyawa Suhartatik, tergeletak di dapur,” imbuh Andrias. Kasus ini masih ditangani sekaligus dikembangkan Satreskrim Polres Balikpapan, tersangka juga meringkuk di sel tahanan dan sementara tak boleh ada yang menjenguknya. “Kami sedang kembangkan.
Dia beraksi seorang diri, apakah ada pelaku lain selain Hendra, belum kami simpulkan sebab yang bersangkutan sedang jalani pemeriksaan, kondisinya baik-baik dan sehat saja,” ujar Andrias. Sejauh mana hubungan Hendra dengan Suhartatik..? Menurut Andrias, Hendra baru mengenal Suhartatik beberapa bulan yang lalu.
Selanjutnya Hendra main ke rumah Suhartatik sebanyak 3 kali dan mengaku punya besi tua. Beberapa kali Hendra mengaku punya besi tua dan meminta uang kepada Suhartatik. Kedatangannya yang ke empat kalinya, Hendra mau meminjam uang Suhartatik.
Untuk diketahui lagi, pembunuhan Suhartatik terjadi Jumat (20/8) lalu sekira pukul 14.30 Wita. Siang itu, korban di rumah bersama dua orang anaknya Bintang (6) dan bayi masih berusia 20 hari. Suami korban Safruddin (28) sedang pergi bersama dua orang karyawannya mengantar besi tua.
Rumah korban di kawasan Jalan Mulawarman RT 47 Kelurahan Manggar persis depan Puskesmas Manggar ini sehari-harinya ramai, selain di pinggir jalan raya, rumah korban juga jadi tempat penampungan serta penerimaan berbagai jenis besi tua maupun barang-barang bekas usaha Safrudin.
Sumber: metrobalikpapan.co.id