Pekanbaru – Pemilik toko emas memperkirakan perampok bersenjata menggasak 8 toko. Total emas yang digondol sebanyak 6,5 kg. Polisi masih memburu pelaku.
Korban perampokan, Riski, menyebutkan pelaku beraksi di 8 toko emas di Desa Simalinyang, Kecamatan Kampar Kiri, Kampar. Diperkirakan, dari toko-toko tersebut, mereka berhasil membawa kabur 6,5 kg.
“Saya sendiri mengalami kerugian 2,5 kg emas yang nilainya mencapai sekitar Rp 500 juta,” kata Riski kepada wartawan, Senin (3/6/2013).
Riski menyebutkan pelaku perampokan berjumlah 6 orang dengan menggunakan 3 sepeda motor. Seluruhnya membawa senjata api jenis pistol. Mereka menggunakan helm sehingga tak teridentifikasi korban.
“Selain emas, mereka juga merampas dompet kita. Jika melawan mereka mengancam menembak,” kata Riski.
Setelah berhasil menggasak emas, warga setempat sebenarnya mencoba membantu menggagalkan aksi perampokan itu. Saat perampok kabur, warga juga melempari batu ke arah perampok.
“Perampok beberapa kali mengarahkan senjata ke warga yang mencoba menghalangi di tengah jalan. Saat itulah seorang warga terkena tembakan dan tewas,” cerita Riski.
Riski menyebutkan para perampok sangat profesional. Keberadaan mereka selama ini sudah meresahkan para pedagang emas. Karena menurut Riski, dia sudah mengalami korban perampokan untuk kedua kalinya.
“Pada Juni 2012 lalu, saat membuka dagangan di pasar desa di Kecamatan Pantai Raja Kampar, saya juga dirampok. Ada 3 kg emas saya digondol,” kata Riski.
Mereka berharap kepolisian serius mengungkap jaringan perampok toko emas. “Kiranya setiap ada pasar desa, pihak kepolisian bisa memberikan pengamanan,” harap Riski.
Kabid Humas Polda Riau, AKBP Hermansyah, secara terpisah mengatakan, kini pihaknya tengah berusaha memburu para pelaku perampokan.
“Tim dari Polda Riau sudah diperbantukan ke Polres Kampar untuk mengungkap sindikat perampokan toko emas di pedesaan itu,” kata Hermansyah kepada detikcom. [dtc]