Mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair mengatakan dalam menghapi media ia memilih untuk menjaga hubungan, bukan menentang atau menjadi sasaran tembak.
Dalam kesempatan ini Blair juga mengatakan bahwa hubungan antara politisi dan sejumlah konglomerat media di Inggris tidak sehat. Menurut Blair, ini disebabkan oleh budaya kekuasaan, bukan dari kesengajaan para individu. Demikian dikatakan Blair ketika dihadirkan dalam penyelidikan publik atas praktik dan etika media, yang lebih dikenal dengan Penyelidikan Leveson, di London, Senin.
Dalam kesaksiannya, Blair mengatakan penyelidikan bahwa Rupert Murdoch tidak melobi dia atas kebijakan media dan bahwa tidak ada “kesepakatan tersirat” di antara mereka.
Pemerintah Inggris membentuk tim penyelidik setelah muncul skandal penyadapan telepon yang dilakukan wartawan mingguan terbesar di Inggris, News of the World, yang sekarang telah tutup.
Blair sempat terganggu ketika sesi tanya jawab, dimana seorang pemrotes masuk ke ruangan dan menuduh Blair dibayar oleh raksasa bank Amerika Serikat JP Morgan atas perannya dalam perang di Irak.
Adalah David Lawley-Walkin, seorang pembuat film dokumenter lepas, muncul dari bangku belakang sidang Penyelidikan Leveson itu berteriak: “Orang ini harus ditangkap karena kejahatan perang! JP Morgan membayarnya untuk perang Irak. Tiga bulan setelah kita menyerang Irak, ia mengangkat bank Irak untuk £ 20 juta. Dia kemudian dibayar $ 6 juta setiap tahun, enam bulan setelah ia meninggalkan kantor. Pria itu adalah penjahat perang! ”
Sementara itu, Blair mengatakan tuduhan pembayaran dari JP Morgan sama sekali tidak benar: “Saya tidak pernah berdiskusi dengan mereka tentang [Irak]”.
(Jasa keuangan perusahaan JP Morgan Chase ditunjuk untuk mengoperasikan sebuah bank AS yang diciptakan di Irak untuk mengelola miliaran dolar dalam impor dan ekspor dari negara kaya minyak).
Blair adalah politisi senior pertama yang dihadirkan oleh tim penyelidik Leveson pekan ini. Selain Blair, Menteri Kebudayaan Jeremy Hunt juga dijadwalkan untuk hadir.